MAMASA, mandarnews.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispenbud) akan mengangkat 200 guru menjadi tenaga kontrak daerah. Hal ini disampaikan Kepala Dispenbud Mamasa, H. Muh. Syukur.
“Guna meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Mamasa maka pengangkatan tenaga kontrak daerah adalah bagian dari upaya untuk memberikan dukungan bagi setiap guru yang selama ini aktif di setiap sekolah,” kata H. Muh. Syukur saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (6/2).
Ia menjelaskan, dalam perekrutan tetap mengacu pada standar operasional dimana diatur dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen bahwa perekrutan tenaga guru diprioritaskan untuk strata satu (S1) sebagaimana yang dijanjikan Bupati Mamasa, H. Rahmlan Badawi dan telah dituangkan dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Daerah).
Pengangkatan tenaga kontrak daerah di Mamasa sebanyak 200 orang guru akan mempertimbangkan kedekatan guru dan sekolah.
” Bahkan lebih baik jika tinggal di desa dimana sekolah berada,” ungkapnya.
Metode perekrutan juga memperhatikan kondisi masing-masing sekolah. Dimana jika hanya satu orang yang menjadi PNS (Pengawai Negeri Sipil) yakni kepala sekolah pasti akan diprioritaskan untuk menambah tenaga guru.
Ia juga menjelaskan, untuk tahun 2019 masih dilakukan perekrutan untuk tenaga kontrak daerah namun kedepannya tentu tidak lagi setelah adanya aturan tentang perekrutan P3K ( pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja).
Jumlah pendaftar yang masuk, kata H. Muh. Syukur, telah mencapai sekitar 700 orang. Mereka akan menjalani proses wawancara sebagaimana petunjuk bupati dan dilakukan oleh panitia seleksi yang akan dibentuk. Soal panitia masih dalam tahap apakah dari dinas yang akan direkrut ataukah dari pengawas.
Kadis mengungkapkan, adapun proses pengupahan akan dibuat dalam bentuk keputusan Bupati Mamasa dengan jumlah gaji Rp 600.000 sampai Rp 650.000 perbulan.
Merespon hal tersebut. Anggota DPRD Kabupaten Mamasa, David Bambalayuk saat ditemui di kediamannya hari yang sama mengatakan, penerimaan tenaga kontrak daerah baiknya dipublikasikan jauh hari sebelumnya agar guru-guru yang honor di pelosok daerah mengetahui hal tersebut.
“Jika seperti ini tentu terkesan dilakukan secara diam-diam, saya sendiri agak kaget tiba-tiba mengetahui perekrutan tersebut,” ungkapnya.
David menambahkan, dalam proses perekrutan penting menjadi perhatian pada panitia seleksi sehingga benar-benar netral dan mengetahui persis mana daerah-daerah yang membutuhkan hal tersebut demi tercapainya keadilan jangan membeda-bedakan bagi masyarakat biasa dan keluarga pejabat.(Hapri Nelpan)