SMK Negeri 3 Majene siap menyongsong
Masyarakat Ekonomi Asean atau era Pasar Bebas Asean. Tahun 2015 ini adalah
tahun yang penuh tantangan bagi para guru dan pengelola SMK. Dalam
waktu kurang dari empat bulan, perdagangan dan industri Indonesia dan negara
Asia Tenggara akan masuk era liberalisasi pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN atau
pasar bebas ASEAN mulai berlaku. Jika ingin tetap bisa bersaing, para alumni SMK
harus berbenah. Sebab, daya saing beberapa sektor industri utama kita masih
kalah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.
Salah
satu contohnya adalah SMK Negeri 3 Majene, yang selama lima tahun terakhir
bekerjasama dengan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar untuk membekali
sertifikat profesi Basic Safety Training
dan Buku Pelaut bagi para lulusan yang akan bekerja di atas kapal. Demikian pula untuk jurusan Teknologi
Pengolahan Hasil Perikanan, para taruna dan taruni harus dibekali sertifikat Hazard Analysis Critical Control Point
(HACCP) dengan menjalin MoU dengan pihak Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
yang bekerjasama dengan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan di
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Ini adalah syarat mutlak
agar alumni kita tetap bisa bersaing
dengan tenaga kerja yang akan masuk ke Indonesia sebagai dampak dari pasar
bebas ASEAN.
Tentunya
semua ini harus diprogramkan sedini mungkin. Di SMK Negeri 3 Majene yang juga
biasa dikenal dengan SMK Kelautan Majene, sejak tahun 2008 telah mensertifikasi
para guru produktifnya pada bidang keahlian masing-masing. Penulis (Mursalim, S. Kel) sebagai salah satu
guru produktif pada Program Keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
(TPHPi) misalnya, telah memiliki sertifikat HACCP dari Direktorat Pengolahan
dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia sejak tahun 2008, dan tahun 2010 Jumiati Saleh, S.Pi juga telah
mendapat sertifikat tersebut pada instansi yang sama. Sertifikat HACCP ini
adalah sertifikat di bidang jaminan Keamanan
Pangan. Sehingga setiap produk pangan
yang dihasilkan pemegang sertifikat ini adalah penjamin mutu tiap produknya.
Demikian
juga halnya pada Program keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan dan Nautikan
kapal Niaga guru produktifnya telah dibekali dengan sertifikat Basic Safety Training (BST) dari Kementerian Perhubungan yang bekerjasama dengan
Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar sejak tahun 2010.
Oleh karena itu, dalam
pelaksanaan Uji Kompetensi Siswa SMK mulai tahun ini harus diprogram sebaik
mungkin, dengan menggunakan Ferivier Eksternal yang memang memiliki kualifikasi akademik, pengalaman dan profesional
di bidangnya masing-masing.
Selain itu, dalam masa pendidikan
di SMK pihak sekolah harus membekali siswa dengan sertifikat keahlian sesuai
dengan program keahlian yang ada di sekolah masing-masing. Sertifikasi profesi bagi lulusan SMK
merupakan kunci penting dalam meningkatkan daya
saing mereka menghadapi persaingan tenaga kerja yang semakin ketat. Sertifikasi
profesi juga menjadi modal penting untuk menembus pasar kerja di luar negeri,
Direktur Pembinaan SMK
Kemendikbud, Mustaghfirin Amin menjamin pihaknya sangat serius meningkatkan kualitas pendidikan SMK yang
berujung pada meningkatnya daya saing lulusan SMK. Saat ini Kemendikbud sedang
mengembangkan SMK Rujukan yang menaungi sejumlah SMK di sekitarnya.
"Di SMK Rujukan tersebut
nantinya akan digunakan untuk uji kompetensi lulusan SMK," kata
Mustaghfirin di situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
Menurut
penulis, terdapat tiga pilar untuk meningkatkan daya saing lulusan SMK yaitu:
pendidikan, sertifikasi, dan penempatan kerja. Saat
ini sedang disiapkan sebuah Majelis Kemitraan Pendidikan Kejuruan Indonesia
untuk memperbaiki sistem pendidikan kejuruan, sertifikasi, dan rekrutmennya.
Setelah itu penyusunan basis data lulusan SMK beserta kompetensinya harus dapat
diwujudkan.
Pentingnya
sertifikasi bagi lulusan SMK karena tenaga kerja asing yang akan membanjiri
Indonesia membuat persaingan semakin ketat. Selama ini memang tenaga kerja kita
dicap sebagai unskilled labor, oleh karena itu sertifikasi
terhadap keahlian mereka sangat penting.
(Mursalim, S. Kel/Guru SMK Negeri 3 Majene).