
Ilustrasi bola lampu menyala. (Sumber foto: kompas.com)
Polewali Mandar, mandarnews.com – Di tahun 2024, konsumsi listrik Kabupaten Polewali Mandar sekitar 14,2 juta kWh per bulannya.
Manager Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Polewali, Ryan Hidayat, mengatakan kalau rata-rata konsumsi listrik di luar bulan Ramadan kurang lebih 14,2 juta kWh dalam sebulan.
“Tapi, setiap tahun ada peningkatan konsumsi listrik di bulan Ramadhan karena adanya tambahan aktivitas (sahur) di subuh hari oleh pelanggan,” sebut Ryan melalui WhatsApp, Kamis (13/3/2025).
Di bulan Desember 2024, Kecamatan Binuang, Polewali, Anreapi, dan sebagian wilayah Matakali yang dinaungi oleh PLN ULP Polewali mencatat pemakaian sebesar 5,9 juta kWh.
“Sedangkan PLN ULP Wonomulyo yang meliputi sebagian wilayah Kecamatan Matakali, Luyo, Bulo, Wonomulyo, Matangnga, Tutar, Campalagian, Alu, Limboro, Tapango, dan Mapilli menggunakan 6,81 juta kWh,” ucap Ryan.
Sementara itu, Kecamatan Balanipa dan Tinambung yang menjadi wilayah kerja PLN ULP Majene mengonsumsi 1,5 juta kWh listrik.
Untuk bulan Januari dan Februari tahun 2025, ada perbedaan konsumsi listrik sebab pembelian token oleh pelanggan prabayar lebih banyak dari biasanya karena terdapat diskon tarif dari PLN walaupun belum digunakan, dengan kata lain timbun token.
“Diskon tarif khusus pelanggan prabayar tentu mempengaruhi dan diprediksi berdampak dua sampai enam bulan kedepan,” tukas Ryan.
Pembelian token oleh pelanggan prabayar sendiri mengalami kenaikan sebesar kurang lebih 12% di bulan Januari dan Februari dengan jumlah pelanggan se-Polewali Mandar sekitar 120 ribu. (ilm)