Kapusdatin BNPB, Agus Wibowo. Sumber foto: bnpb.go.id
Jakarta – Dalam kurun waktu satu bulan terhitung tanggal 1-30 Januari 2020, telah terjadi 297 kejadian bencana yang menyebabkan 93 orang meninggal dan hilang.
Angka tersebut terdiri dari 56% anak-anak dan lanjut usia (lansia), sedangkan kelompok usia remaja adalah 22% dan dewasa 20%.
Provinsi Jawa Barat merupakan daerah dengan korban jiwa paling banyak selama periode Januari 2020 yaitu 28 jiwa, diikuti Banten dan DKI Jakarta.
92% korban jiwa akibat kejadian banjir, dan kejadian banjir Jakarta – Bogor – Depok – Tangerang – Bekasi (Jabodetabek) merupakan kejadian yang paling banyak menimbulkan korban jiwa yaitu 62 orang.
“Sampai saat ini sudah ada 297 kejadian bencana, 14 kebakaran hutan dan lahan, 111 banjir, 60 tanah longsor, 2 gelombang pasang, dan puting beliung 110,” ujar Agus Wibowo, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi (Kapusdatinkom) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Konferensi Pers Intelijen Bencana di Graha BNPB, Jumat (31/1/2020).
Agus menjelaskan, bencana hidrometeorologi mendominasi kejadian bencana di awal tahun 2020.
“Beberapa wilayah di Indonesia dilanda banjir dan tanah longsor yang cukup parah, di antaranya banjir di Jabodetabek, banjir dan tanah longsor di Sukajaya Kabupaten Bogor, banjir dan tanah Longsor di Lebak-Banten, banjir di Kabupaten Bandung,” kata Agus.
Puting beliung, lanjutnya, juga terjadi di Kabupaten Sukabumi. Selain itu, kebakaran hutan dan lahan juga masih terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, antara lain di Provinsi Aceh, Riau, Maluku, dan Kalimantan Timur.
“Kejadian bencana tahun ini lebih sedikit jika dibandingkan di tahun 2019 yang berjumlah 434 kejadian dan 105 orang meninggal,” sebut Agus.
Ia menerangkan,15 gempa merusak terjadi di tahun 2019, empat di antaranya yang dipicu aktivitas subduksi. (rilis BNPB)
Editor: Ilma Amelia