Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. Sumber foto: ekon.go.id
Bintan – Dinamika ekonomi global mulai terlihat mengalami perbaikan yang berdampak pada menurunnya ketidakpastian, setelah melewati 2019 yang penuh dengan tantangan.
“Sejalan dengan momentum ini, evaluasi terhadap berbagai capaian sampai Januari 2020, sangatlah penting untuk menentukan berbagai langkah strategis kedepan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Bintan, Jumat (31/1/2020).
Menteri Airlangga menjelaskan, perekonomian Indonesia pun kian teruji dengan daya tahan yang cukup kuat dan prospek yang optimis.
“Secara umum, pertumbuhan ekonomi tetap relatif stabil di atas 5 persen berkat dukungan permintaan domestik yang terus membaik, dalam hal ini konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah, dan investasi, serta kinerja neraca perdagangan dengan pertumbuhan positif produk ekspor pada triwulan IV-2019,” kata Menteri Airlangga.
Daya beli masyarakat, lanjutnya, juga membaik ditandai dengan Nilai Tukar Petani tumbuh sebesar 1,03 persen (year on year/yoy) dan Upah Buruh Tani sebesar 0,3 persen (yoy) pada Desember 2019.
“Keyakinan pelaku usaha sektor manufaktur juga menunjukkan perbaikan, terlihat dari Purchasing Manager Index dan Investasi sebesar 51,5 persen pada triwulan IV-2019 dan diperkirakan meningkat pada triwulan I-2020 sebesar 52,7 persen,” sebut Menteri Airlangga.
Ia menerangkan, perbaikan kondisi perekonomian ini selanjutnya mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, di mana Rasio Gini dan Angka Kemiskinan menunjukkan tren yang membaik.
“Kinerja neraca pembayaran terus membaik pada triwulan IV-2019 karena perbaikan neraca perdagangan dan peningkatan aliran investasi,” ucap Menteri Airlangga.
Tekanan eksternal, tambahnya, juga berkurang serta cadangan devisa Bank Indonesia (BI) meningkat menjadi US$129 miliar pada Desember 2019, tercatat sebagai level tertinggi selama 2019.
“Neraca perdagangan juga membaik karena dukungan perbaikan kinerja ekspor dan penurunan impor non migas,” tutur Menteri Airlangga.