Bendi pernah menjadi alat transportasi pavorit di Majene. Foto : bank data mandarnews
Majene, mandarnes.com – Beberapa hal baru akan tampil memeriahkan Hari Jadi Majene (HJM) ke 473 dalam peringatannya yang ke empat. Diantaranya adalah “Peduli Bendi”.
Kami sedang melakukan pendataan keberadaan Bendi yang akan diikutkan dalam peringatan HJM ke 473. Ini sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian Bendi,” kata Andi Beda Basharoe, Kadisbudpar Kabupaten Majene, Senin (23/07) di ruang kerjanya.
Bendi adalah alat transportasi yang nyaris punah di daerah afdeling Mandar ini. Padahal bendi pernah menjadi alat transportasi utama warga Majene dan terbilang eksklusif di zamannya.
Saat ini, Bendi sudah jarang dijumpai. Fungsi bendi sebagai alat transportasi telah digantikan ojek motor dan mobil “pete-pete”.
Disbudpar Kabupaten Majene merasa perlu melestarikan kendaraan yang ditarik oleh kuda itu. Sehingga pada peringatan HJM ke 473 akan ditampilkan sebanyak 50 bendi. Bendi akan kirab dari gedung DPRD Majene menuju Masjid Ilaikal Mashir, tempat sidang paripurna peringatan HJM ke 473. Di atas bendi duduk para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Selain kirab menggunakan Bendi, masih ada hal baru lagi yang akan turut memeriahkan HJM ke 473. Yakni lomba melukis koleksi di museum Mandar dan kemilau desa -sebuah kegiatan yang terintergasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Dan yang tak kalah menariknya adalah kedatangan turis dari mancanegara. Menurut rencana, turis yang akan datang ke Majene berasal dari empat negara, yakni mereka yang menjadi peserta PIFAF di Kabupaten Polewali Mandar.
Rencana kedatangan para turis ini adalah salah satu promosi wisata Kabupaten Majene ke dunia internasional. Para turis ini akan dibawa mengunjungi tempat wisata di Majene, diantaranya : Pantai Barane dan Pantai Datoq. Mereka juga akan dibawa mengunjungi SD Negeri 2 Majene dan SMP Negeri 3 Majene.
Dalam peringatan HJM sebelumnya selalu ada kegiatan “massossor” benda pusaka. Maka para HJM ke 473 ini juga akan dilakukan “massossor”. Benda pusaka kali ini yang akan disossor adalah benda pusaka dari Kerajaan Sendana.
Selain kegiatan di atas, ada juga kegiatan yang setiap peringatan HJM selalu ditampilkan. Yakni Pawai Budaya, Festival Bahari, Festival Kuliner, Pemilihan To Malolo To Makappa, Festifal Teluk Mandar, dan Sandeq Race. Semua kegiatan ini akan digelar sebelum puncak peringatan HJM tanggal 15 Agustus 2018 dan ramah tamah tanggal 17 Agustus 2018.(rizaldy)