Sebanyak 383 mahasiswa Universitas Tomakaka Sulawesi Barat ikut pembekalan selama tiga hari. Pembekalan tersebut digelar sebelum ikut pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) gelombang ke IV di Kabupaten Mamuju Utara (Matra).
Rektor Universitas Tomakaka Sulbar, Sahril hadir membuka pelaksanaan pembekalan di Kampus Unika Sulbar di Majene. Didampingi para pembantu rektor dan dekan masing-masing fakultas termasuk pengelola Unika sulbar di Majene,
Budi Sulistyo.
Dihadapan ratusan peserta pembekalan, Rektor Unika, Sahril mengatakan bahwa KKN yang akan dilaksanakan setelah pembekalan ini berbeda dengan tahun sebelumnya.
Ia menjelaskan, perbedaan terletak pada aspek penanggung jawab KKN. "Tahun lalu penyelenggaraan KKN ditangani langsung oleh pengelola kampus masing-masing," paparnya.
Ia mencontohkan, mahasiswa di kampus Unika Sulbar di Mamuju, KKN dikelola langsung oleh pengelola kampus.
Itu juga, kata dia, berlaku di kampus Unika Sulbar di Majene.
Untuk tahun ini, sistim tersebut dirubah dengan dibentuknya Lembaga Pengkajian pengabdian masyarakat atau disebut LP2M.
Sebanyak 838 mahasiswa yang akan ikut KKN ini berasal dari 6 fakultas yang terpecah dalam 12 jurusan. Peserta KKN yang terbanyak adalah mahasiswa dari fakultas sosial ilmu politik, dan fakultas keguruan ilmu pendidikan. Jumlah tersebut sudah termasuk mahasiswa dari Unika Sulbar
di Majene.
Kepada media ini, Sahril mengatakan jika pelaksanaan KKN tahun ini pula hanya difokuskan pada satu kabupaten dengan jumlah desa sebanyak 52 desa. Lokasi KKN difokus di Kabupaten Mamuju Utara yang tersebar di 52 desa, bahkan ada desa yang berbatasan dengan provinsi Sulawesi Tengah menjadi lokasi KKN mahasiswa Unika Sulbar.
Lebih jauh dia menjelaskan bahwa kabupaten Mamuju Utara memerlukan generasi muda dari kalangan mahasiswa untuk mendorong percepatan pembangunan. LP2M sebagai pengelola KKN tahun ini, menurut Sahril, agar pihak pengelola bisa lebih fokus dengan proses belajar mengajar di kampus masing-masing.
Usai membuka acara pembekalan, Sahril mengatakan bahwa kedepan status sejumlah fakultas yang ada di Unika Sulbar akan berubah menjadi akreditasi C. Meski proses untuk memenuhi persyaratan terus dilakukan termasuk pembenahan sarana dan prasarana penunjang perkuliahan.
Dia mengakui jika prasyarat yang diatur pihak Kopertis maupun Dirjen Dikti Kemendikbud terus dipenuhi. Tidak hanya itu, termasuk kualitas tenaga pengajar baik dari yayasan maupun pihak lain.
Dia menambahkan, ada 3 dosen Unika Sulbar yang didorong untuk kembali menimba ilmu di perguruan tinggi di Makassar. Ketiga dosen tersebut, kata Sahril untuk meraih gelar doktor.
BUkan hanya itu, pihaknya juga akan melakukan kerjasama dengan sejumlah dunia industri termasuk pengelola media elektronik dan cetak untuk program KKN Profesi.
"Itu sudah menjadi komtmen kami dengan Yayasan Tomakaka untuk membangun kersama dengan pihak perusahaan pengelola media termasuk Fajar Group di Makassar," kuncinya. (ahmad)