
Pengungsi Totolisi
SENDANA, mandarnews.com – Gempa susulan yang terjadi dini hari tadi, membuat warga Sendana, dari dini hari hingga saat ini masih bertahan di pengungsian. Mereka mengungsi di dataran tinggi sekitar pemukiman mereka. Mereka kuatir ada lagi gempa yang lebih besar dan menimbulkan tsunami.
Misalnya warga di Desa Totolisi Sendana, Kecamatan Sendana Kabupaten Majene. warga menyesaki gubuk-gubuk petani yang terletak di lereng-lereng bukit.
Salah satu warga desa Totolisi Sendana, Nasar. yang juga merupakan pesepak bola ini mengaku, dia dan keluarga bertahan di pengungsian, karena waspada akan adanya gempa yang lebih besar yang bisa saja mengakibatkan tsunami.
“Kami khawatir jangan sampai ada gempa yang lebih besar, makanya kami bertahan di pengungsian, kan apa salahnya kita tetap waspada, dan kami tentunya tetap yakin kepada sang khalik, karena dialah maha segalanya,” jelas pesepak bola yang sering malang melintang di pulau Sulawesi dan Kalimantan ini, untuk bermain bola. sebelum pandemi covid-19 melanda Indonesia.
Sementara Kepala Desa Totolisi Sendana, Suardi. sejak dini hari hingga saat ini setiap saat memantau warganya yang mengungsi. Ia berharap agar semua ini cepat berlalu dan menghimbau kepada warganya untuk tidak panik dan tetap waspada.
“Saya berharap warga tetap waspada dan tidak panik, dan tentunya setiap saat mengontrol rumah yang ditinggalkan, jangan sampai ada memanfaatkan moment ini” jelas Suardi.

Demikian halnya terjadi di Dusun Bonde-Bonde Desa Bonde-Bonde Kecamatan Tubo Sendana. Warga di dusun ini juga mengungsi di perbukitan. Anak-anak, dewasa, orang tua, bahkan yang sakit-sakitan juga turut diungsikan. Mereka bertahan di bukit yang mereka namai Gunung Galung Maballe. (haslan/majid)