Guru bukan hanya tak lagi dihargai sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Tapi justru dijadikan lahan praktik pungutan liar (pungli) di daerah ini.
Ada-ada saja alasan oknum sehingga guru mengeluarkan kocek mereka meski ada yang mengaku ikhlas tapi ada pula mengaku terpaksa. Misal, guru terpencil yang kerap menjadi korban pungli.
Tapi, adanya praktik pungli dibantah pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Majene.
"Kita belum dapat laporan adanya pungli terhadap guru terpencil," kata Syamsu Rais, Kepala Seksi Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Disdik Kab. Majene kepada media ini beberapa waktu lalu.
Dia menambahkan, mustahil terjadi pungli mengorbankan guru terpencil karena proses pencairan langsung ke rekening guru.
Selain adanya pengakuan pungli yang dialami guru terpencil. Ada pula yang mengaku telah lama terdata sebagai guru terpencil tapi belum juga menerima pencairan dana tunjangan.
Terkait guru terdata sebagai guru bertugas di daerah terpencil tapi belum menerima tunjangan, Syamsu Rais mengatakan semua data telah dikirim tinggal menunggu keputusan pusat.(Jufri)