Kapal nelayan terparkir di dermaga Majene.
Majene, mandarnews.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Majene mengeluarkan peringatan dini tentang potensi terjadinya angin kencang dan gelombang tinggi di Kabupaten Majene, dan Sulawesi Barat (Sulbar) pada umumnya.
Prakirawan BMKG Majene Bagus Batara Putra mengatakan, untuk beberapa hari ke depan di Kabupaten Majene, khususnya wilayah pesisir berpotensi terjadinya angin kencang.
Menurut Bagus, kecepatan maksimum angin kencang yang berpotensi terjadi mencapai 25 knot atau berkisar 50 kilometer per jam. Adanya angin kencang karena perbedaan suhu antara di laut dan daratan menyebabkan perbedaan tekanan yang memicu aliran angin menjadi kencang.
Dengan begitu, kata Bagus, terjadinya angin kencang memengaruhi gelombang laut yang menjadi tinggi.
“Umumnya, perairan wilayah Selat Makassar berpotensi memiliki ketinggian gelombang sedang yang berkisar 1,25 meter hingga 2,5 meter,” jelas Bagus, Sabtu (26/2).
Ia pun mengimbau kepada para nelayan yang biasanya menggunakan perahu kecil agar senantiasa berhati-hati karena ketinggian gelombang tersebut sudah membahayakan.
Sementara itu, Rifai, salah satu nelayan di Lingkungan Cilalallang Kelurahan Pangali-ali, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, mengaku sudah seminggu lebih dirinya tak melaut.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan karena kencangnya angin dan tingginya gelombang yang terjadi saat ini.
“Sudah beberapa hari ini tidak melaut karena cuaca tidak menentu, apalagi angin masih kencang dan gelombang tinggi, sementara bagi kita sangat bahaya,” ujar Rifai.
Karena sudah beberapa hari tidak melaut, saat ini hanya di rumah saja tanpa ada pemasukan.
“Beruntung istri berjualan, sehingga untuk biaya hidup sementara kita ambil di situ,” ungkap Rifai.
Rifai sendiri merupakan seorang pencari ikan yang menggunakan perahu kecil bercadik dengan mesin yang biasanya mencari ikan di sekitaran 20 mil dari pantai.
(Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia