Seorang ibu rumah tangga, Annisa melahirkan dua kali dalam rentang waktu hanya dua bulan. Hal ini menghebohkan warga sekitar tempat tinggal Annisa di Desa Karama, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar.
Anak pertamanya, Dafa Putra Gerhana lahir tepat saat gerhana berlangsung, Rabu (9/3/2016). Dua bulan kemudian, tepatnya Sabtu (7/5/2016), Annisa tiba-tiba merasa ingin buang air besar. Saat berada dalam toilet, ternyata ia merasa akan melahirkan.
"Ada keluar darah. Saya langsung panggil ibu saya kemudian saya langsung ke kamar. Tidak berlangsung lama, dibantu ibu, anak saya pun lahir. Ibu saya kemudian cari dukun beranak," kata Annisa.
Anak keduanya berjenis kelamin perempuan dan diberi nama Defa Putri Dinaya. Kondisi kedua anak tersebut sehat. Proses bersalin anak pertama dan keduanya dibantu dukun beranak. Sementara itu, Dafa dan Defa punya kakak yang baru berusia dua tahun. Anak tersebut diberi nama Rezki Ishak Maulana. Namun, anak Rezki itu hanya memiliki berat 7 kilo gram. Padahal berat ideal balita umur dua tahun adalah 9 sampai 12 kg.
Annisa menumpang di rumah salah satu warga yang ia pinjam. Selain tinggal bersama ketiga anaknya, ia juga tinggal bersama ibu, dua saudara perempuan dan laki-laki dan dua balita lainnya. Dua balita tersebut adalah anak saudara Annisa yang tinggal di Donggala, Sulawesi Tengah.
Sebenarnya Annisa dan keluarga besarnya bukan penduduk Desa Karama, melainkan warga Donggala yang sementara tinggal di Karama karena ikut saudara laki-laki yang bernama Agam. Agam yang bekerja sebagai nelayan dulunya punya istri di Desa Karama tapi kini telah bercerai.
Saat ini, Annisa kebingungan untuk menghidupi ketiga anaknya. Ia harus membanting tulang dengan jualan kue dengan penghasilan tidak menentu untuk membeli susu dan keperluan hidup keluarganya. Nurhayati, ibu dari Annisa hanya bekerja sebagai kuli pembuat tali di Desa Karama. Annisa dengan suaminya sendiri pisah ranjang dengan suaminya saat anak Dafa dan Defa dalam kandungan. Hal ini terjadi lantaran suami Annisa sering mabu-mabukan dan ringan tangan memukul Annisa.
Sementara itu, peristiwa unik ini mendapat tanggapan dari dokter ahli kandungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene, dr. Zulfatma. Menurutnya, kasus tersebut bisa saja terjadi. Seorang ibu melahirkan dua kali dalam rentang waktu yang singkat bukan peristiwa pertama di dunia kedokteran.
"Kemungkinan besar kembar. Dua sel telur, dua sel sperma sehingga terbentuk dua janin dengan dua selaput ketuban. Pada saat anak yang pertama lahir, anak kedua ketubannya belum pecah. Jadi tidak bersamaan dilahirkan. Tapi itu tidak terdeteksi karena saat melahirkan bukan tenaga kesehatan yang membantu," kata dr. Zulfatma.
Meski ibu kedua anak tersebut, lanjut dr. Zulfatma, tidak merasa hamil, itu terjadi karena masalah psikologi. Pasalnya, ibu kedua bayi tersebut merasa sudah tidak ada lagi anak dalam perutnya.
"Dia merasa tidak hamil jadi dia tidak menyadari perutnya membesar, apalagi dia (Annisa) itu kurus," katanya. (Irwan)