Ketua APPM Polman Abdul Rahman dan pengurus mendatangi TPA Polman.
Polman, mandarnews.com – Pengelolaan sampah di tempat pemrosesan akhir (TPA) yang tidak maksimal di Polewali Mandar (Polman) menghadirkan banyak komentar.
Hal itu dikatakan Ketua Aliansi Pemuda Pelajar Mahasiswa (APPM) Polman Kota Parepare Abdul Rahman usai mendatangi TPA Polman. Rahman menyayangkan pengelolaan sampah di TPA tidak berjalan secara maksimal.
“Di TPA ini hanya dilengkapi alat berat saja, sehingga hanya mampu pengerukan atau penimbunan saja. Keterbatasan fasilitas inilah yang membawa dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar, seperti halnya bau menyengat yang setiap saat dirasakan,” kata Rahman usai mendatangi TPA Polman, Sabtu (17/4).
Dampak dari tidak efektifnya pengolahan sampah, menurut Rahman akan menjadi bibit penyakit untuk wilayah sekitar.
“Kita ketahui bersama bahwa TPA yang tidak dikelola dengan baik akan menghadirkan penyakit seperti ISPA, gastritis, mialgia, anemia, infeksi kulit, alergi, asma, rheumatik, hipertensi, dan masih banyak penyakit lainnya. Hal ini merupakan hasil penelitian di Bantar Gebang selama kawasan tersebut dijadikan TPA. Sama seperti dusun Passubbe Desa Paku yang telah dijadikan TPA oleh Pemkab Polman,” lanjut Rahman.
Selain itu, Rahman menyoroti minimnya perhatian Pemkab ke TPA akan membawa kerusakan lingkungan dan ekologi sekitarnya. Kerusakan tersebut disebabkan pencemaran tanah, bahwa dengan penimbunan sampah akan berdampak buruk terhadap kualitas tanah (fisik dan kimia) yang berada di area TPA sampah.
“Sangat disayangkan, tanah yang semula bersih dari sampah kini menjadi tanah yang bercampur dengan limbah sampah, baik organik maupun anorganik, dari sampah rumah tangga hingga limbah industri dan rumah sakit, menyatu menyapu kualitas tanah,” kata Rahman.
Dampak yang ditimbulkan oleh TPA sangat berbanding terbalik dengan harapan yang semula ditawarkan oleh pihak Pemkab sehingga Rahman berharap realisasi pemanfaatan TPA dapat maksimal.
“Seharusnya Pemkab memberi perhatian serius pada persoalan ini sebab sepanjang pemerintah daerah tidak mampu menawarkan solusi yang konkret maka ancaman dampak buruk bagi kesehatan, lingkungan, dan ekologi akan terus berlangsung, bahkan dampaknya kedepan akan lebih buruk,” pungkas Rahman.
Reporter: Sugiarto
Editor: Ilma Amelia