Asri Anas (tengah) dalam suatu agenda kegiatan DPD RI. Sumber foto : fb asri anas
MAMASA – Anggota DPD RI Wakil Sulbar Muhammad Asri Anas mengecam keras pelaku penyebar hoaks tentang gempa susulan yang lebih besar lagi bakal menimpa Mamasa dan sekitarnya. Dia pun mengaku telah meminta langsung kepada polisi untuk mencari para penyebar hoaks tersebut.
“Saya secara tegas meminta aparat berwenang untuk mengusut para penyebar hoaks. Tangkap mereka dan proses dengan hukum yang berlaku. Masyarakat jangan lagi ditakut-takuti dengan informasi menyesatkan yang tidak akurat kebenarannya,” ujar Asri Anas kepada pers, Rabu (13/11/2018).
Sebelumnya, gempa berkekuatan 4,6 SR mengguncang wilayah Mamasa, Sulawesi Barat, Selasa (06/11/2018) malam.
Berdasarkan hasil analisis Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi terjadi pada kedalaman 10 Km.
Muncul informasi hoaks akan muncul gempa susulan dan tanah longsor. Masyarakat yang terdampak gempa pun diharapkan untuk tetap tenang mengikuti instruksi pemerintah serta hanya mempercayai infromasi valid yang berasal dari BMKG.
Kendati demikian, Asri menghimbau kepada masyarakat Mamasa dan sekitarnya tetap sigap mengantisipasi kemungkinan bencana yang datang, namun tetap memperhatikan keselamatan diri dan keluarga.
Calon Anggota DPR RI dari Dapil Sulbar ini mengharapkan aparat terkait secepatnya ke lokasi bencana untuk memberi informasi berkala mengenai gempa dan menetralisir info hoaks yang terlanjur beredar.
“Masyararakat perlu diberi pengetahuan dasar soal kebencanaan serta ditanamkan hal-hal yang harus dipersiapkan,” kata Asri yang juga Ketua DPW PAN Sulbar ini.
“Kita tak ingin korban berjatuhan akibat bencana yang sebenarnya bisa kita minimalisir dampaknya. Lihatlah di lapangan, ibu-ibu, para orang tua kita, anak-anak yang masih kecil mengungsi karena informasi hoaks yang meresahkan,” jelasnya.
Sebelumnya Lapangan sepakbola kecamatan Sumarorong, yang terletak 50 km dari pusat kota Mamasa menjadi tempat pengungsian sementara. Warga yang tiba di lokasi, langsung mendirikan tenda darurat yang mereka bawa. Mereka meninggalkan rumahnya karena ada info soal bencana gempa lebih besar yang akan datang.
Beberapa warga Mamasa juga meninggalkan kampungnya menuju perbatasan Toraja karena khawatir informasi soal gempa besar.
“Edukasi mengenai gempa harus terus disosialisasikan ke masyarakat. Kita tidak mengharapkan bencana datang menghampiri kita. Namun demikian, kita senantiasa harus sigap mengantisipasi kemungkinan bencana itu datang,” ujar Asri.
Oleh karena itu pengetahuan dasar soal kebencanaan harus ditanamkan di tengah-tengah masyarakat
“Kita tak ingin korban berjatuhan akibat bencana yang sebenarnya bisa kita minimalisir dampaknya. Apalagi menjelang musim hujan seperti sekarang ini. Kami mengharapkan warga mengantisipasi potensi banjir dan tanah longsor di wilayah masing-masing,” ujar Asri Anas.(*)