
Stevania saat memaparkan programnya di aula Kantor Camat Balla, Mamasa, Kamis (24/6).
Mamasa, mandarnews.com – Peserta Kepemimpinan Administrator (PKA) Stevania menggagas Program Aksi Konvergensi Lantang Strategi Mitra Lintas Sektoral Turunkan Stunting (Similikiti) guna mengatasi stunting di Kabupaten Mamasa, khususnya di Kecamatan Balla sebagai lokus stunting.
Stevania saat memaparkan materinya di aula Kantor Camat Balla, Kamis (24/6) mengatakan, angka stunting di Mamasa pada tahun 2021 mencapai 24,7% dan merupakan angka yang tertinggi di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Sulbar sendiri menempati peringkat kedua tertinggi di Indonesia.
“Dari keprihatinan inilah yang menggugah kami sehingga muncul gagasan program Lantang Similikiti dengan tujuan terwujudnya strategi percepatan penurunan stunting yang terkonvergensi di lokus stunting,” tutur Stevania.
Ia menyampaikan, lokusnya tertuju pada Desa Pidara dan Balla Satanetean dengan data stunting terakhir Desa Pidara pada tahun 2021 mencapai 23,08% dan desa Balla Satanetean 47,06%.
“Salah satu tugas dan fungsi Lantang Similikiti adalah sebagai pusat koordinasi intervensi serta pusat data dan informasi percepatan pencegahan dan penurunan stunting tingkat kecamatan juga tingkat desa,” ujar Stevania.
Sementara Yusuf Rahmat selaku Kepala Desa Balla Satanetean mengatakan, menindaklanjuti program yang dilayangkan oleh PKA patut diapresiasi karena khususnya di desa memang sangat memprihatinkan karena mempunyai data stunting tertinggi di antara desa di Balla.
“Saya harap program tersebut menjadi salah satu program prioritas di setiap desa untuk memaksimalkan penanggulangan stunting di Balla,” sebut Yusuf.
Seperti diketahui, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Reporter: Yoris
Editor: Putra, Ilma Amelia