Nurpadilah salah satu atlet junior Petanque Sulbar peraih emas di nomor Shooting Woman (kostum merah) saat pemberian medali oleh Ketua PB.FOPI Caca Isa Shaleh (kaos merah)
Jakarta, mandarnews.com -. Atlet Petanque Sulawesi Barat berhasil meraih beberapa medali di Kejurnas Junior Petanque 2018 yang diselenggarakan Pengurus Besar Federasi Olahraga Petanque Indonesia (PB FOPI) bekerjasama dengan Pengprov FOPI DKI Jakarta dan Universitas Negeri Jakarta. Kejuaraan ini dilangsungkan di lapangan Petanque Universitas Negeri Jakarta dari tanggal 23-24 November 2018. Kejurnas Junior Petanque 2018 diikuti 12 Provinsi secara resmi dibuka Ketua PB.FOPI Caca Isa Shaleh.
Turun dengan kekuatan materi pemain yaitu Multazam, Iqbal, Nurpadilah, Melinda dan Nurhalisa, Sulawesi Barat dapat meraih 2 medali emas,1 perak dan 1 perunggu di 6 nomor pertandingan yang diikuti. Salah satu nomor pertandingan yang bergengsi yaitu Shooting Woman dan Man. Medali pertama dipersembahkan Nurpadilah yang juga merupakan peraih emas pada Porprov III di Majene baru-baru ini. Nurpadilah harus berhadapan dengan lawan yang lebih diunggulkan sebagai kandidat juara dari Jawa Tengah di babak final dengan skor 13 – 6 dan Sulbar berhak meraih Emas. Di susul Multazam di nomor shooting man masih bertemu dengan Jawa Tengah dengan skor 12 – 15 untuk kemenangan Jawa Tengah, Sulawesi Barat pun harus puas dengan medali perak.
Di tempat yang sama, atlet junior Petanque Sulbar lainnya menambah pundi-pundi medali di nomor Single Putri yang dipersembahkan oleh Melinda dengan medali perunggunya. Ia berhadapan dengan atlit dari provinsi Banten.
Di nomor Single Putra perjuangan atlet junior lainnya yaitu Iqbal harus terhenti dibabak penyisihan. Untuk 2 nomor pertandingan terakhir yang dimainkan di hari kedua yaitu Double Mix atau disebut juga ganda campuran langkah atlet junior Sulawesi Barat terhenti terlebih dulu di babak penyisihan dimana atlet yang diturunkan adalah Multasam berpasangan dengan Nurhalisa.
Dan di nomor lainnya untuk Double Putri dimana pemain yang berlaga adalah Nurpadilah tandem dengan Melinda lagi-lagi mampu mempersembahkan medali Emas untuk Sulawesi Barat saat kontra dengan atlet dari provinsi Banten.
Saat dihubungi melalui sambungan telepon pelatih atlet Junior Petanque Sulbar, Firman Halip yang sekaligus pendampingi para atlet junior bertanding di Kejurnas bersama dengan Sufriadi -Wakasek SMK Madani Mandar- sebagai asisten pelatih menjelaskan bahwa para atlet sudah menunjukkan kualitas bermainnya walau dengan banyaknya keterbatasan yang dialami Pengprov FOPI Sulawesi Barat.
“Alhamdulillah atlet junior Petanque kita dapat meraih 4 medali untuk 6 nomor yang kita ikuti, ini sudah sesuai target dan perjuangan sudah sangat maksimal. Mungkin ada efek juga pada mental pemain yang diawal pemberangkatan terkendala di dana dan mereka hampir tidak berangkat hanya karena pendanaan,” ungkap Firman Halip, yang juga dosen Unasman Polman ini.
Ia membeberkan, secara sukarela mereka sebagai pemerhati Petanque dapat mengusahakan melalui dana pribadi bersama-sama dengan saudara Syarif dan Haslan,S.Pd selaku atlet senior Petanque di Sulbar sekaligus merupakan Kepala SMK Keperawatan Al Mubarak tempat para atlet junior tersebut menempuh pendidikan menengahnya sehingga para atlet dapat diberangkatkan.
“Jika Pengprov FOPI Sulawesi Barat ingin serius dalam menorehkan prestasi dan membesarkan olahraga Petanque ini seharusnya sejak awal memberikan dukungan materi untuk pemberangkatan atlet, jangan membuat para atlet junior kita terkatung-katung, ini menandakan sepertinya terjadi degradasi pada Pengprov FOPI Sulawesi Barat, apalagi Pengprov FOPI Sulbar sudah 3 kali berturut-turut tidak mengikuti agenda PB.FOPI sehingga kemungkinan FOPI Sulbar akan mendapatkan sanksi, dan kami tidak butuh hanya sekedar teori tapi sejatinya yang kami butuhkan adalah praktik,” tambah Firman Halip sebelum sambungan telepon ditutup.
Atlet junior yang turun berlaga pada kejurnas tersebut adalah para atlet yang berlaga pada Porprov III yang diselenggarakan di Majene baru-baru ini.
Dikonfirmasi terpisah, Haslan, S.Pd., melalui pesan whatsAppnya menjelaskan sedikit mengenai perkembangan olahraga Petanque di Sulawesi Barat khususnya untuk usia junior atau pelajar.
“Untuk mengasah kemampuan skill permainan dan mentalitas atlet junior kita seyogyanya para atlet tersebut rutin diikutsertakan di setiap event kejuaraan, baik itu tingkat provinsi apalagi tingkat nasional agar diharapkan permainan atlet junior dapat lebih berkembang dan punya lebih banyak pengalaman tanding,” kunci Haslan yang merupakan peraih medali Perunggu dan Perak pada Kejurnas PB.FOPI 2017 dan Kejurnas di Bekasi 31 Maret 2018 lalu.
Olahraga Petanque adalah olahraga yang berasal dari negara Perancis, bentuk olahraga ini yaitu melempar bola besi sedekat mungkin dengan bola kayu dan kaki harus berada dilingkaran kecil. Untuk bisa menang setiap tim harus menyingkirkan bola lawan agar tidak lebih dekat dengan bola kayu. Olahraga ini biasa dimainkan di tanah keras yang berlapis pasir atau batu kecil, juga olahraga ini bisa dimainkan perorangan maupun grup yang terdiri dari 2 sampai 3 orang.
Di Indonesia pertama kali mengikutsertakan cabor Petanque saat SEA GAMES XXVI tahun 2011 di Palembang, juga secara resmi dipertandingkan pada eksebisi PON Jawa Barat 2016. Dan olahraga ini akan dipertandingkan pada Pra PON 2019 di Jakarta nanti kemudian berlanjut pada PON 2020 di Papua mendatang.
Kontributor : Syarif