Beberapa pekan lalu,
Bumi Tipalayo dihebohkan dengan beragam atraksi kebudayaan yang ditampilkan dari
peserta PIFAF 2016 di Polewali Mandar. Pihak panitia PIFAF 2016 bersama Tim
Warta Kominfo telah banyak mengabadikan sejumlah momen penting diajang Festival
Budaya berlevel Internasional yang berlangsung 1 – 5 September 2016 lalu.
Kehadiran lima negara
dalam parade dan karnaval budaya di area Sport Centre Polewali Mandar semakin
membuat meriah festival yang pertama kalinya digelar di Sulawesi Barat tersebut.
Diatas panggung festival budaya, masing – masing negara peserta PIFAF 2016 mempertunjukkan
sekaligus memperkenalkan kesenian tradisionalnya. Berikut sedikit kita
mengetahui tentang khas budaya dan kesenian tradisional dari masing – masing
negara peserta PIFAF 2016 tersebut, diantaranya:
Rumania: Budaya
Klasik nan Bersahaja
Pada acara pembukaan
PIFAF, delegasi dari Negara Rumania tampil dengan berseragam kostum ciri khas
daerahnya yang bertemakan persahabatan. Dalam parade budaya ini mereka
menampilkan salah satu dari tarian tradisionalnya. Pertunjukkan tarian yang menggambarkan
keramahan dan penuh persahabatan ini memukau banyak perhatian masyarakat yang
hadir menyaksikan atraksi tersebut.
Parade tarian
tradisional ini menggambarkan bahwa Rumania adalah negara orang cenderung
spiritual dan sangat tulus mencintai budayanya. Nilai – nilai budaya telah
ditanamkan pada generasi mereka mulai sejak usia dini. Rumania adalah satu – satunya
negara Latin di mana Gereja Ortodoks memegang kekuasaan namun tetap memiliki
rasa asal budaya Romawi.
Budaya Klasik dan
Oriental Eropa menjadi dasar negara pastoral tradisional ini memiliki paralel
dalam budaya yang baik bersahaja, bersemangat dan kaya akan cerita rakyat. Penduduk Rumania dikenal sangatlah ramah dan sangat
mencintai tradisinya, serta selalu ingin berbagai cerita kepada para wisatawan
lain.
Tidak jauh berbeda
dengan Indonesia, populasi penduduk di Rumania masih didominasi masyarakat
petani. Gambaran singkat dalam sejarah pertanian dan reformasi ekonomi di
Rumania membawa negara ini memiliki pendapatan menengah ke atas. Dan Rumania
termasuk salah satu negara yang menerapkan pajak rendah.(*)
Rusia: Tarian
Pemanggil Roh
Pentas PIFAF 2016
Polewali Mandar telah mendokumentasikan penampilan keindahan tarian tradisional
Rakyat Rusia. Tarian rakyat Rusia yang
bercerita tentang upacara pemanggil Roh ini, diperankan oleh sejumlah penari
yang sudah terlatih. Semua gerakan – gerakan tarian pemujaan kepada roh
tersebut, membawa penonton larut dalam suasa hening, diam dan membisu, layaknya
tengah menyaksikan suatu upacara sakral keagamaan.
Satu hal menarik dari
permainan rakyat Rusia yang ditampilkan di Alun – Alun kota Wonomulyo dengan
disaksikan ratusan pasang mata masyarakat Polewali Mandar adalah sebuah
permainan rakyat yang hampir“serupa”
dengan budaya orang Mandar. Para orang tua maupun anak – anak yang hadir,
terpukau menyaksikan permainan tersebut, seakan mereka larut dalam permainan
itu.
Tarian rakyat yang
diperankan anak – anak usia sekolah tersebut, melukiskan sebuah permainan
klasik dikalangan anak – anak Rusia. Tarian yang bertemakan persahabatan,
ditampilkan layak suatu permainan tali, dimana permainan sejenis ini juga
populer dikalangan anak – anak Mandar.
Kalau di Mandar,
permainan jenis ini kita kenal dengan “Maiye
– iye, ada juga menyebut Mappio” atau main lompat tali. Serupat tapi tak
sama, mungkin itulah bahasa yang tepat untuk mengapresiasi dan mewariskan
budaya ini. Untuk anak – anak di Mandar begitu sangat akrab dengan permainan
lompat tali ini sampai sekarang. Permainan lompat tali ini, bisa kita saksikan
di lorong – lorong kampung atau di sekolah – sekolah saat waktu istirahat.
Untuk diketahui,
Rusia juga memiliki banyak tarian rakyat, misalnya tarian yang dikenal dengan
‘Berezka.’ Tarian ini dibawakan oleh sejumlah orang penari yang telah terlatih.Dalam
tarian tersebut, terlihat sejumlah gerakan tari yang menjalar hingga ke
tarian-tarian modern.
Tarian ini memiliki nama resmi Ensembel Koreagrafi Negara Berezka yang
mulai diorganisasi pada tahun 1948. Nama ensembel ini diambil dari produksi tarian
lingkaran Burung Pipit Kecil (Berezka) sesuai lagu rakyat Rusia yang berjudul
‘Burung Pipit Kecil di Ladang’. (*)
India: Tarian Klasik yang Unik
Negara India yang
memang kita kenal memiliki budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam. Salah
satu budaya mereka yang sangat populer adalah tradisi menari dalam setiap acara maupun upacara adat
atau tradisi pemujaan kepada sang pencipta. Bahkan , ada banyak ritual aneh dan
unik yang hanya ada di India.
India memiliki seni tari klasik yang beragam
dan telah lama tercatat di dunia internasional.Tari klasik India adalah tarian yang berasal dari ragam budaya
daerah – daerah di India, antara lain Bharatanatyam dari Tamil Nadu, Kuchipudi
dari Andhra Pradesh, Manipuri dari India timur laut, Odissi dari Orissa, serta
Kathak dari India dan Pakistan. Tarian klasik India telah banyak dikenal di
dunia internasional dan menggambarkan kekayaan budaya India.
Dalam PIFAF 2016 di
Polewali Mandar ini, delegasi India hanya menghadirkan 3 orang peserta saja.
Tarian – tarian India yang sering kita saksikan melalui film – film atau pun
lagu – lagunya yang populer di Indonesia biasanya disajikan dengan puluhan
penari. Namun dalam festival ini, peserta India hanya menampilkan salah satu
tarian tradisional yang diperankan satu orang penari saja.
Tarian tunggal yang
dipersembahkan Prity Silah di pentas PIFAF pekan lalu, sempat menyita banyak
perhatian para penonton. Baik ketika tampil di area Sport Centre HS Mengga
Polewali, maupun saat performance
tarian tunggalnya di Alun –Alun Kecamatan Wonomulyo. Tarian dengan suka cita dan ekspresi penuh
semangat, Prity Silah menyajikan tema tentang kehidupan sosial. Dengan gerakan
yang konsentrasi pada gerakan tubuh bagian, kepala, dada dan torso, Prity Silah
tampil begitu cantik menawan.(*)
Korea Selatan :
Negeri Gingseng Gemar Tarian
Setiap negara atau
bangsa memiliki ciri khas budaya tersendiri yang berbeda dengan budaya daerah
lainnya. Seperti halnya di Korea Selatan, negeri Gingseng ini kaya akan budaya
tradisional dan masih dilestarikan hingga saat ini.
Di ajang PIFAF 2016
Polewali Mandar, Korea Selatan menampilkan tarian dengan pakaian
tradisionalnya. Tarian yang bertema pergaulan, harapan akan perdamaian, atau
dikenal dengan Tarian Saseonmu dan
Seonyurak ini mendapat sambutan istimewa dihati para pengunjung yang
menyaksikan.
Nampak, sang penari
dengan selendang panjangnya, layaknya seperti kuda putih yang menari, berputar
dengan gemulai. Selendang putihnya berkibar tertiup angin, seperti burung –
burung yang terbang dari Laut Teluk Mandar, Sulawesi Barat.
Dalam catatan sejarah
tarian Korea itu selalu identik dengan selendang panjang. Sebuah pepatah klasik
Korea,”Seseorang yang memiliki selendang panjang adalah penari yang bagus dan
seseorang yang memiliki banyak uang adalah pedagang yang sukses ”
Sekedar untuk
menambah wawasan budaya kita, penulis sedikit mengenalkan tentang tarian tradisional
Korea.Tarian tradisional Korea terbagi menjadi 2 kategori, yaitu Tarian
Tradisional Istana dan Tarian Tradisional Rakyat. Menurut sejarahnya, zaman dahulu
orang Korea sangat gemar dengan tarian, untuk memuja para dewa dan untuk
kesenangan hati.
Awal lahirnya tarian rakyat Korea itu berasal
dari ritual upacara keagamaan dengan pemujaan kepada dewa dewa ( shamanisme )
dan tarian perayaan rakyat ketika musim panen. Karena warisan budaya ini terus
dilestarikan, maka tarian ini tetap menyatu kesetiap aktivitas masyarakat Korea
baik untuk kesenian atau pun acara keagamaan.
Ada sejumlah tarian tradisional rakyat Korea,
diantaranya Tarian Goguryeo, Tarian Takmu
(tarian untuk musim tanam yang digelar pada bulan mei – oktober), Geommu (tari
pedang) dan Cheoyongmu (tari
Cheoyong), Tarian Muaemu (tari
biksu Wonhyo), Tarian Saseonmu (tari
empat dewa), dan Tarian Seonyurak (tari
pesta perahu). Tarian Istana ( Gungjung
Muyong ),
tarian khusus
untuk istana dan dilakukan oleh banyak orang untuk kesenangan dan festival
istana.(*)
Malaysia :
Wariskan Tarian Budaya Melayu
Dalam atraksi kebudayaan PIFAF 2016 di Polewali Mandar, Negara Malaysia
menyajikan tarian – tarian tradisionalnya. Di rumpun Melayu Malaysia
memang kita kenal memiliki banyak ragam seni gerak atau aneka macam tarian. Negara Malaysia membagi kebudayaan menjadi tiga kategori
yaitu Tapak Warisan (bangunan bersejarah), Objek Warisan (kebudayaan berupa
tarian, musik, makanan dan lainnya), serta Orang Hidup (tokoh-tokoh penting).
Ada beberapa jenis seni tari dalam Kesenian Melayu,
yaitu Tari Istana yang meliputi Tari Siti Payung, Gamelan, Mak Inang, dan
sebagainya. Tarian rakyat bisa kita lihat dalam jenis tari ronggeng, joget dan
dondang sayang. Dan ada sejenis tarian yang khusus dimainkan oleh laki-laki,
seperti tari labi-labi, kuda kepang, dan tari berdayung.
Pada iven ini,
delegasi PIFAF dari negara Malaysia menampilkan beragam jenis tarian, seperti tari songket dan lainnya.
Para penari laki – laki dan perempuan dengan memakai songket tampil menawan
ditengah riuh rendah penonton. Tarian yang ditampilkan masih begitu kental
dengan budaya Melayu klasik, serta pengaruh budaya Islam. Malaysia memang
merupakan negara yang dihuni penduduk mayoritas beragama Islam.
Tarian yang
dilakonkan anak – anak Malaysia ini mempunyai banyak kesamaan dengan tarian –
tarian yang berkembang di Indonesia, misalnya di Aceh atau Minangkabau. Mungkin
karena pengaruh perkembangan kebudayaan atau karena negara Malaysia dan
Indonesia adalah satu rumpun Melayu.
Saat dikonfirmasi,
Aisyah, salah seorang penari Malaysia mengaku kalau dirinya bersama kawan –
kawannya begitu senang dan bangga bisa tampil di Sulawesi Barat ini. Aisya mengaku, kalau dia bersama rekan –
rekannya sebelum tampil di PIFAF ini, mereka dengan giat berlatih setiap hari libur
atau setiap akhir pekan. Mereka tergabung dalam suatu kumpulan kesenian yang
bernama “Citra Budaya” dari Negeri Sembilan Malaysia.(arja)