BBPPKS Regional V Makassar mengunjungi Adrian di pengungsian Desa Totolisi, Kecamatan Sendana, Majene, Senin (22/2) malam.
Majene, mandarnews.com – Setelah sempat diberitakan beberapa televisi nasional, diantaranya Trans TV melalui CNN bahwa Adrian (16) terbaring lemah di pengungsian Desa Totolisi, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene akibat sakit pasca gempa 6,2 magnitudo yang melanda Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), kabar tersebut ternyata sampai ke Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dan langsung memerintahkan bawahannya untuk membantu Adrian.
Melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Makassar, akhirnya bantuan untuk Adrian sampai di pengungsian malam tadi, Senin (22/2) malam.
Menurut Kepala Seksi BBPPKS Masriani Mansur, bantuan tersebut atas perintah langsung Mensos Tri Rismaharini.
“Setelah Adrian diberitakan CNN, kami langsung diperintahkan untuk membawa bantuan ke sini oleh Menteri Sosial sesuai apa yang dibutuhkan Adrian di pengungsian. Sebelumnya, kami juga berkoordinasi dengan pemerintah setempat, dari bupati, Kadis Sosial, hingga camat, untuk mengetahui alamat ini,” ujar Masriani.
Bukan hanya membawakan bantuan, Mensos juga memerintahkan untuk memfasilitasi pengobatan, dan rencananya besok Adrian akan dibawa untuk berobat.
“Untuk selanjutnya, kami juga diarahkan untuk ke kesehatan Nanda Adrian, apalagi ternyata Adrian peserta PKH, program dari Kemensos dan rencananya besok bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Majene Adrian akan dibawa ke rumah sakit untuk melakukan pengobatan,” kata Masriani.
Melalui informasi dari keluarga Adrian yang sehari-harinya disapa Rian ini, penyakit yang dideritanya akibat pernah terjatuh ke dalam drainase sewaktu bermain bersama rekan sebayanya dan mengalami patah tulang belakang di usia 5-6 tahun.
Akibatnya, Adrian mengalami cacat permanen. Setelah beberapa kali menjalani pengobatan medis dan dukun sempat bisa berjalan, namun sekitar dua tahun terakhir Adrian sama sekali tidak bisa berjalan dan mengalami lumpuh, hingga akhir-akhir ini semakin parah.
Adapun pemberitaan yang mengatakan bahwa Rian di pengungsian hanya beralaskan daun pisang, itu dikarenakan Rian berobat secara tradisional.
Pemerintah Desa setempat yang juga terlibat langsung dalam hal ini mengucapkan terima kasih kepada Kemensos atas kepedulian terhadap warganya.
Suardi Kepala Desa Totolisi berharap, agar Adrian bisa mendapatkan perawatan yang baik nantinya serta bisa membaik dan sehat, sehingga kembali beraktivitas seperti biasanya.
Sebelum adanya bantuan dari luar, Pemdes Totolisi juga sering membantu keluarga Rian di pengungsian, seperti hal bantuan penerangan aliran listirik dari kantor desa ke pengungsian Rian.
“Setiap saat saya sering mengunjungi Adrian, baik untuk datang menghibur ataupun membantu mereka, salah satunya membantu dari penerangan, yang memang pengungsian Rian dan kantor desa hanya berjarak sekira 30 an meter,” tutup Suardi. (Haslan)
Editor: Putra, Ilma Amelia