Penyerahan bantuan terhadap ahli waris korban jiwa gempa bumi di Majene, Selasa (23/2) di posko BPBD Majene di Kecamatan Malunda.
Majene, mandarnews.com – Sebanyak 13 orang ahli waris korban jiwa gempa bumi di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) mendapatkan santunan dari Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI), Selasa (23/2) di posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Kecamatan Malunda.
Masing-masing ahli waris mendapat santunan sebesar Rp15 juta per jiwa dengan total santunan dari Kemensos Rp195 juta.
Bantuan tersebut diserahkan langsung Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pemulihan dan Penguatan Sosial Kemensos RI Pudak Bakti Bidari yang didampingi Bupati Majene Lukman, serta anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Majene lainnya.
Pudak menyampaikan, dalam upaya penyaluran santunan tepat sasaran dan tepat jumlah kepada penerima manfaat, Kemensos RI bekerja sama dengan PT. Bank Mandiri melalui mekanisme non tunai. Saat ini, bantuan dapat diambil oleh penerima manfaat yang telah terdata di Kemensos RI.
“Total bantuan Kemensos RI untuk penanganan bencana gempa bumi di Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2021 sebesar Rp. 1.807.380.698,” ujar Pundak.
Ia pun berpesan agar ahli waris sabar dalam menghadapi musibah bencana alam yang terjadi dan semoga almarhum serta almarhumah diterima di sisi Allah SWT.
“Kami juga berharap agar kehadiran kami bersama H. Arwan M. Aras dan Bupati Majene serta bantuan yang dibawa ini dapat bermanfaat dan digunakan dengan baik untuk meringankan beban ibu dan anak-anak sekalian agar bisa normal kembali seperti sebelum bencana,” kata Pudak.
Sementara itu, Lukman menyampaikan apresiasi dan terima kasih terhadap pemerintah pusat, dalam hal ini Kemensos serta Arwan Aras dari Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI atas kepeduliannya kepada korban gempa bumi di Majene.
“Santunan yang diberikan tentu tidak akan dapat mengobati rasa sakit akibat ditinggal keluarga tercinta, namun minimal bantuan ini dapat menjadi pengurang rasa sakit. Ini juga menjadi bukti rasa empati dari pemerintah pusat melalui Kemensos dan anggota DPR RI Komisi VIII Arwan Aras dan Pemkab Majene,” ucap Lukman.
Ia berharap agar kiranya uang duka yang diberikan digunakan sebaik-baiknya dan tetap disyukuri karena bila senantiasa bersyukur maka akan ditambah nikmat dari Allah SWT.
Dalam kesempatan itu juga Lukman tak lupa melaporkan bahwa saat ini masih ada sebagian warga Majene di pengungsian yang membutuhkan relokasi.
“Saya berharap kepada Kemensos dan anggota DPR RI kiranya hal ini dapat segera terwujud, tentu dengan sharing pemerintah pusat menyiapkan hunian tetap dan Pemkab Majene menyiapkan lahan walau dengan segala keterbatasannya,” sebut Lukman.
Sedangkan Arwan Aras menuturkan jika bencana yang dialami saat ini terjadi hampir bersamaan di beberapa tempat di Indonesia. Ada perhatian khusus dari pemerintah pusat ke Majene, dibuktikan dengan hadirnya Kemensos untuk membawa bantuan langsung bagi korban jiwa di Majene.
“Saya akui bagaimana responsibilitas Pemkab Majene dalam menangani gempa dan Covid-19 di Majene, sangat intens dan serius menangani semuanya,” ungkap Arwan.
Patut disyukuri, lanjutnya, karena bantuan ini cukup cepat terealisasi, hanya dalam tempo satu bulan lebih, bantuan sudah cair untuk Majene.
“Setahu saya prosesnya biasanya berkepanjangan. Semoga ini dapat dipertahankan Kemensos, bahwa pemberian bantuan itu tidak perlu lama,” beber Arwan.
Ia berpesan jika pemerintah pusat selalu butuh data, harus segera merespons bila data sudah dibutuhkan. Majene sangat konsen menangani hal tersebut, baik Covid-19 sampai kepada bencana alam yang terjadi.
“Dampak bencana ini akan sangat terasa, bukan waktunya kita saling menyalahkan, selanjutnya disinilah kita diharapkan agar selalu mengingat alam dan memelihara alam. Harapan saya kepada para ahli waris yang menerima bantuan ini supaya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, itulah harapan terbesar dari kami. Hari ini, saya juga bawa selimut 100 lembar dan masker 2.000 picis untuk diserahkan ke Bupati Majene,” tukas Arwan.
Salah satu ahli waris korban jiwa gempa bumi Muliadi, ahli waris dari (almarhumah) Nurlia mengemukakan bahwa uang duka yang didapatkan hari ini akan digunakan untuk memperbaiki makam almarhumah dan untuk biaya tahlilan.
Muliadi juga tak lupa berterimakasih terhadap pemerintah atas bantuannya.
(Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia