Mamuju, mandarnews.com – Bupati Mamuju Sutinah Suhardi, kembali mendorong upaya peningkatan layanan Posyandu, melalui intervensi bersama semua stakeholder terkait lewat forum pertemuan koordinasi Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu dan penerapan Germas di semua tatanan tingkat Kabupaten Mamuju, Selasa (15/11/2022).
Ia mengatakan, tanggungjawab untuk meningkatkan kinerja Posyandu tidak boleh lagi terjebak dengan paradigma lama, yang menganggap Posyandu adalah tugas stakeholder kesehatan saja.
Sebab kata Sutinah, di dalam Posyandu sesungguhnya telah terintegrasi sejumlah fungsi layanan dari berbagai stakeholder yang saling berkaitan, seperti layanan PAUD oleh Dinas Pendidikan, layanan rumah pangan lestari oleh Dinas Ketahanan Pangan, sampai pada pelayanan KB oleh PPKB.
“Ini yang kadang salah kaprah, sehingga faktanya sekarang hanya 37,6 persen dari keseluruhan Posyandu di Mamuju yang tercatat masih aktif,” kata Sutinah Suhardi.
Kepada camat serta para kepala puskesmas Bupati memberikan warning, agar dapat segera melakukan langkah konkret untuk mendorong keaktifan Posyandu.
Sebab kata Sutinah, Posyandu adalah instrumen yang sangat penting dalam mendorong berbagai layanan dasar kepada masyarakat.
Selain kepada Camat, Bupati Mamuju juga menekankan agar semua desa di tahun 2023, juga harus mulai mangalokasi anggaran untuk mendukung infrastruktur dan pengaktifan posyandu.
“Saya harap ini jadi perhatian, kalau masih ada saya temukan Camat atau Kapus yang tidak dapat bekerja dengan baik, maka akan langsung saya ganti,” tegas Sutinah.
Terpisah, Camat Tapalang, Syawal Muttalib yang wilayahnya juga mendapat teguran karena tercatat sama sekali tidak memiliki Posyandu yang aktif. Ia mengaku cukup terkejut. Pasalnya kata dia, sejauh ini sejumlah Posyandu masih aktif melaksanakan kegiatan di setiap bulannya.
“Mungkin ini ada mis komunikasi, karena cara mengukur keaktifan berdasarkan sejumlah indikator, mungkin kalau ada satu indikator yang kurang, maka akan mempengaruhi secara keseluruhan jadi posyandu kami tercatat tidak aktif,” kata Syawal.
Meski demikian, ia berjanji akan segera memanggil semua yang terkait di wilyahnya untuk dapat membenahi hal itu.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang dipaparkan bupati pada pertemuan yang di gelar di hotel Marannu Mamuju, kecamatan Sampaga mencatatkan angka keaktifan Posyandu tertinggi dengan 73,7 persen, disusul Papalang dengan persentase 70,6 persen, sedangkan Kecamatan Tapalang, Balabalakang dan Kalumpang, masih tercatat Nihil dengan persentase 0 persen Posyandu yang dinyatakan aktif.