Forum warga digelar Bawaslu Mamasa di Kecamatan Tawalian
MAMASA, mandarnews.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat menggelar kegiatan forum warga di Tawalian, Rabu (06/02). Alumni forum warga diharapkan menjadi agen Bawaslu.
“Forum Warga tersebut adalah implementasi dari kegiatan Bawaslu untuk kegiatan pengawasan partisipatif yaitu melibatkan masyarakat dalam pengawasan Pemilu,” kata Patrik, anggota Bawaslu Kabupaten Mamasa saat dikonfirmasi di Kantor Panitia Pengawas Kecamatan (panwascam) Kecamatan Tawalian, Rabu (06/02).
Lanjut Patrik, jumlah petugas pengawasan Pemilu saat ini terbatas oleh sebab itu pihak Bawaslu melibatkan masyarakat untuk membantu dalam pengawasan Pemilu secara sukarela dan ingin bersama-sama Bawaslu untuk melakukan pengawasan Pemilu.
Peserta forum warga tersebut ialah anggota forum pengawasan partisipatif yang dibentuk oleh panwascam di tiap-tiap desa. Ada tiga tiga kecamatan, kata Patrik, yang hadir di kegiatan forum warga yakni Kecamatan Mamasa, Tawalian dan Sesena Padang.
Sesuai dengan jumlah forum yang dibentuk, maka kegiatan forum warga akan dilaksanakan sebanyak lima kali sesuai dengan yang telah dipetakan oleh pihak Bawaslu.
Patrik menjelaskan, dalam forum ini masyarakat yang hadir diberikan bekal yakni bagaimana mereka menyampaikan pencegahan, pengawasan kepada warga dalam pelaksanaan tahapan-tahapan Pemilu dan memberikan informasi awal kepada Bawaslu jika ada pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di masyarakat.
Patrik berharap, dengan adanya forum yang dilakukan maka lebih banyak masyarakat yang menyadari bahwa Pemilu harus dilaksanakan secara jujur dan adil sehingga demokrasi berjalan dengan aturan dan perundang-undangan yang sudah ada.
Menanggapi hal tersebut Anggota Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat, Supriadi Narno yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi Bawaslu kabupaten yang menyelanggarakan kegiatan tersebut.
Narno menjelaskan, forum warga tersebut didesain untuk melibatkan masyarakat dalam pengawasan Pemilu dan melibatkan masyarakat dalam upaya mencegah tiga isu utama yang menjadi momok demokrasi yakni praktek politik uang, penyebaran berita bohong atau hoax dan provokasi melalui penyebaran ujaran kebencian.
” Harapan Bawaslu yakni zero tolerans yaitu tidak ada lagi toleransi terhadap pelaku politik uang, penyebaran ujaran kebencian maupun penyebaran berita bohong,” sebut Narno.
Berita Terkait : https://mandarnews.com/2018/08/29/bawaslu-mamasa-akan-lanjutkan-sidang-adjudikasi/
Narno berharap masyarakat tidak melakukan tiga isu utama momok demokrasi, serta masyarakat yang hadir dalam forum warga tersebut menjadi agen Bawaslu untuk menyampaikan agar tidak melakukan tiga isu momok demokrasi.
Sarawati salah satu peserta dari Desa Lambanan saat ditanyai di Kantor Sekretariat Panwascam Kecamatan Tawalian mengatakan, pertemuan tersebut memberikan pencerahan sebagai masyarakat untuk mengawasi dan mengawal Pemilu 17 April 2019 mendatang.
Materi yang diberikan oleh pihak Bawaslu, menurut Sara, menyadarkan khusus dirinya untuk mengawal Pemilu menuju Pemilu damai.
Sara berharap, masyarakat yang ikut dalam forum ini dapat memberikan partisipasi untuk mengawal Pemilu melalui pemahaman yang didapatkan di forum.(MG-2)