
Kabid Perdagangan Diskoperindag Majene, Jumriani
Majene, mandarnews.com – Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Majene, bersama Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Majene dan beberapa instansi terkait melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) tentang kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dan adanya antrian panjang setiap hari di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Majene, utamanya SPBU di Lingkungan Lembang, Kecamatan Banggae Timur, Selasa (25/2/2020).
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Diskoperindag Majene, Jumriani, ada beberapa hasil yang disepakati bersama untuk ditindaklanjuti dan dibahas bersama pada rapat kedua nanti.
Pertama, Diskoperindag Majene akan mendata ulang masyarakat yang berprofesi nelayan atau petani dan menentukan kriteria yang berhak mendapat kartu agar bisa mendapatkan BBM subsidi saat bekerja.
“Nelayan yang telah mendapat kartu Kusuka dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Majene tetap bisa mendapatkan BBM subsidi, tetapi kita juga akan berikan kartu,” ujar Jumriani, Rabu (26/2/2020).
Ia menjelaskan, kriteria nelayannya akan dilihat, memakai kapal apa dan mesinnya bagaimana. Nanti BBMnya dibatasi, berapa jerigen dan liter yang bisa diperoleh.
“Kita belum memberikan nama kartu yang akan dibagikan karena baru rencana. Intinya, kalau kapalnya bagus dan mewah tidak bisa mendapat BBM subsidi, harus menggunakan non subsidi,” kata Jumriani.