RDP antara Pansus DPRD Polewali Mandar dengan tim penyusun RTRW.
Polewali Mandar, mandarnews.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Polewali Mandar meminta tim penyusun rencana tata ruang wilayah (RTRW) untuk membawakan dokumen berdasarkan kajian yang update mengenai rencana menjadikan Kecamatan Binuang sebagai kawasan industri.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh anggota Ketua DPRD Polewali Mandar, Fahri Fadly, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Panitia Khusus (Pansus) dengan tim penyusun RTRW di Kantor DPRD Polewali Mandar, Jumat (24/1/2025).
“Sebenarnya, dari dulu sudah ada data mengenai itu, namun sudah lama, tidak update lagi. Kami minta teman-teman OPD memperbaiki datanya,” ujar Fahri Fadly.
Selain itu, Fahri juga menyinggung soal anggaran. Menurutnya, jika ingin serius membuat RTRW, maka anggarannya harus disiapkan.
Wakil Ketua DPRD Polewali Mandar, Amiruddin, meminta tim penyusun untuk memberikan kepastian tentang dokumen yang harus diakses.
“Dokumen yg memastikan bahwa selain Binuang, tidak ada yang boleh. Dokumen itu memuat kajian yang dibutuhkan tentang alasan dan mendapat pengesahan dari Kepala OPD sebagai pengesahan,” tukas Amiruddin.
Ia mewanti-wanti, jangan sampai ada kejadian atau perkembangan ke depannya, OPD malah menghindar dengan alasan tidak pernah mengesahkan.
Anggota Pansus DPRD Polewali Mandar, Ilham, membeberkan bahwa tujuan mengundang tim penyusun RTRW adalah ingin tahu permasalahan yang ada.
“Semua harus dikaji agar ada penjelasan yang rasional, mengenai teknis atau non teknis,” ungkap Ilham.
Nurdin Tahir, anggota DPRD Polewali Mandar, menegaskan, jika kajiannya menguntungkan dan diterima masyarakat, maka silakan.
“Jika tidak menguntungkan dan tidak diterima, saya akan berdiri bersama dengan rakyat,” imbuh Nurdin Tahir.
Sedangkan anggota DPRD Polewali Mandar yang lain, Jasman, menerangkan bahwa sudah ada industri di masyarakat, contohnya briket arang di Campalagian.
“Jika Binuang jadi pusat industri, apakah semua industri yang ada di luarnya harus berhenti atau dipindahkan ke Binuang?” tanya Jasman.
Tim penyusun RTRW pun menanggapi dengan pernyataan kalau yang dimaksud dengan kawasan industri itu untuk industri menengah, bukan industri kecil.
“Kami merujuk pada pertimbangan teknisnya,” ujar salah satu anggota tim penyusun RTRW.
Senada dengan rekan-rekannya, Jasman pun meminta data dengan keilmuan yang benar untuk disodorkan ke DPRD. (ilm)