Masalah bertambahnya volume sampah ternyata menjadi peluang usaha tersendiri, sampah yang didaur ulang dapat mendatangkan pendapatan yang menjanjikan. Tertarik dengan peluang usaha tersebut, puluhan ibu rumah tangga yang mayoritas istri nelayan di Majene, Sulawesi Barat sejak Rabu (03/10) mulai berlatih berbisnis dalam pengelolaan sampah daur ulang.
Puluhan istri nelayan berlatih daur ulang sampah mulai dari observasi
tentang sampah kering dan basah hingga teknik pengolahan sampah kering menjadi barang yang berharga dan bernilai jual.
Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Majene yang melatih para istri nelayan itu mengundang para aktivis peduli sampah dari Makassar yang tergabung dalam Yayasan Peduli Negeri ( YPN ) untuk memberi materi serta berbagi pengalaman dalam mengolah dan menjadikan barang daur ulang sampah sebagai barang ekonomis.
Para aktivis peduli sampah YPN 3 tahun terakhir berhasil menggerakkan warga di sejumlah daerah di Makassar untuk peduli lingkungan sekaligus mengelola sampah.
“ Seiring dengan pertambahan penduduk, sampah tentu akan bertambah, jadi dengan daur ulang masalah pertambahan volume sampah justru menjadi potensi tersendiri, ada potensi bisnis yang dapat menjadi sumber pendapatan bagi warga,” kata koordinator YPN Makassar, Saharuddin Ridwan.
Sebaliknya bila sampah itu tidak diolah akan menjadi sumber penyakit,
mencemari lingkungan sehingga menjadi ancaman baru seperti terjadinya
banjir.
Saharuddin yang juga mantan jurnalis TV swasta nasional ini enjelaskan sampah basah seperti sisa makanan atau daun dapat diolah dalam system kompos dan menjadi pupuk kompos bernilai tinggi. Pupuk kompos itu sangat cocok untuk menjadi pupuk menyuburkan tanaman.
“ Sedangkan sampah kering yakni sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu. Sampah ini dapat dijadikan barang lain yang bernilai jual atau sampah sampah komersil, kuncinya sejak dari rumah sudah ada pemilahan sampah kering dan sampah basah” ungkap Saharuddin.
Staf BLHD Majene Suryani Syam menyampaikan pihaknya akan terus
melakukan kegiatan semacam ini, sebagai upaya untuk mengendalikan
terus bertambahnya volume sampah.
“ Tentu dengan pelatihan mendaur ulang sampah ini, kami berupaya ikut
dalam mendorong pemberdayaan warga khususnya kaum perempuan,” kata Suryani. (farhan/rizaldy)