(Dari kiri ke kanan : Naila, Arnida, Sitti Ona (Orang tua Arnida) dan Idahari)
Majene, mandarnews.com – Seorang murid kelas IV SDN 16 Garo’go, Naila nyaris jadi korban penculikan, Jum’at 17 Maret 2017 sekitar pukul 11.00 wita. Peristiwa itu terjadi di Jalan Trans Sulawesi dekat Jembatan Garo’go, Kelurahan Baru, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Naila menceritakan, kejadian itu bermula saat ia bersama dua temannya, Arnida, kelas IV dan Nasria kelas III pulang sekolah. Tiba-tiba ketiga anak itu dicegat seorang pria bertopi saat ingin menyeberang jalan yang dalam keadaan sepi.
“Saya ditahan itu penculik anak-anak. Lengan saya dipegang dengan keras kemudian saya ditarik akan dibawa ke mobil yang berada di seberang jalan,” kata Naila saat ditemui di rumahnya, Kolli, Garo’go.
Naila tidak berdaya karena ketakutan. Begitu juga dengan Arnida dan Nasria. Beruntung, ada mobil yang melintas sehingga pria bertopi itu berhenti. Kemudian Naila memanfaatkan kesempatan itu untuk melepaskan diri.
“Sudah tidak terlalu keras lenganku dipegang waktu menyeberang jalan karena ada mobil. Saya lepas dan lari bersama teman-temanku,” cerita Naila.
Tak sampai disitu, pria berbadan besar, memakai topi hitam dan celana pendek itu tetap mengikuti tiga murid SD itu. Baru kemudian, pria itu berhenti mengikuti ketika murid SD tersebut ketika berada dekat pos ronda dan sejumlah juga warga berada ditempat tersebut.
Baik Naila maupun kedua temannya tidak mengetahui ciri-ciri secara detail pria dan nomor polisi kendaraan tersebut. Menurut Naila, diatas mobil warna putih tersebut ada tiga orang laki-laki. Termasuk pelaku.
“Tidak kuperhatikan yang jelas itu mobil warna putih. Itu orang pergi ke mobilnya dan pergi ke arah bawah (Mamuju),” ceritanya.
Akibat peristiwa tersebut, ketiga anak itu masih trauma. Apa lagi Naila. Ia merasakan sakit pada lengannya dan tidak bisa tidur malam setelah kejadian karena ketakutan. Anak pasangan suami istri, Sumaila dan Idahara juga takut pergi sekolah.
“Takut pergi sekolah tadi pagi (Sabtu 18 Maret) pak. Tapi kalau hari Senin ini saya antar pergi sekolah. Takut ada lagi kejadian begitu,” kata Idahara.
Sementara Arnida dan Nasria tetap pergi sekolah. Keduanya diantar jemput orang tuanya. (Irwan)