“Kenapa kita fokus di opini WTP, itu untuk mendorong perbaikan akuntabilitas sehingga kita tidak hanya bergerak di akuntabel saja, tetapi menyasar efisien penganggaran. Saya harus jujur bahwa di Sulbar pengelolaan akuntabilitasnya belum sama dengan daerah lain, yang sudah bergerak ke bagian kinerja dan kesejahteraan. Inilah dorongan kami ke depan sehingga bisa seefisien mungkin, kalau mau belajar bisa kita ikutkan di pelatihan akuntanbilitas pusat BPK, ayo sama-sama kita berbenah,” sebut Eydu.
Kedepan, tambahnya, BPK akan berfokus untuk audit pengalokasian anggaran pendidikan di Sulbar.
Eydu pun mengaku sangat prihatin terhadap pengelolaan pendidikan yang merupakan penunjunang pokok kemajuan daerah, tetapi tidak mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah.
“Tahun depan khusus untuk pengalalokasian dan anggaran pendidkan akan diaudit BPK, untuk mendorong peningkatan kualitas SDM, supaya kita memaksimalkan potensi. Kita punya perguruan tinggi negeri, tetapi invest SDM dari luar, saya rasa kedepan kita harus jadi tuan rumah di Sulbar,” ucap Eydu.
Selain itu, BPK Perwakilan Sulbar juga kedatangan Kepala Sub Auditorat baru yang sudah berkeliling di berbagai provinsi di Indonesia, yaitu Ali Wardhana, S.E., M.M., Ak.,CA, yang diyakini akan mampu menyelesaikan permasalahan laporan keuangan pemerintah daerah di Sulbar. Nantinya, Ali Wardhana akan memimpin seluruh pemeriksaan laporan keuangan di provisi ke-33 ini.
Reporter : Sugiarto
Editor: Ilma Amelia