
Tempat dan selang air yang digunakan korban melakukan gantung diri.
Majene, mandarnews.com – Seorang pria ditemukan tewas gantung diri di rumahnya yang berada di Lingkungan Pangali-ali Kelurahan Pangali-ali, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, Sabtu (12/11), sekitar pukul 16:00 Wita lewat.
Pria berinisial IN (28) ditemukan meninggal oleh rekan dan keluarga korban di rumahnya, tepatnya di ruang tamu.
Aan, saksi sekaligus teman korban menjelaskan, sekitar pukul 15:26 Wita ia dichat oleh korban dengan isi chat seolah mau berpamitan dan meminta maaf jika punya salah serta meminta agar menjaga anak-anaknya.
“Korban juga minta agar saya datang ke rumah dan langsung membuka pintu agar ia dapat melihatnya,” ujar Aan.
Aan yang menerima chat dari korban langsung berupaya menenangkan pikiran korban yang sudah mulai menjurus ke hal yang aneh-aneh.
Setelah beberapa menit, sekitar pukul 16:00 Wita lebih, Aan mendatangi rumah tempat korban melakukan gantung diri.
Tiba di rumah korban, Aan mendapati lampu dalam rumah tidak menyala dan pintu rumah terkunci. Aan mencoba mengintip melalui kaca jendela tetapi ia sendiri rabun sehingga tidak bisa memastikan kondisi di dalam rumah.
Khawatir tentang kondisi korban, Aan memanggil sepupu satu kali korban atas nama Takwa yang rumahnya tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).
Setibanya di lokasi, Takwa mencoba mengintip melalui kaca jendela dan melihat korban di dalam rumah sudah tergantung.
Takwa pun memanggil keluarga lainnya dan merusak salah satu penutup jendela yang terdiri dari tripleks.
Saat ditemukan, selang air dengan panjang kira-kira sekitar 1 meter melilit leher korban yang tersambung pada balok penyangga salah satu bagian rumah.
Pihak keluarga di lokasi langsung melakukan evakuasi. Korban dibawa ke rumah nenek korban yang tak jauh dari TKP.
Mengetahui hal tersebut, Kepolisian Resor (Polres) Majene langsung mendatangi TKP dan mengambil keterangan dari saksi serta melakukan olah TKP.
Dari informasi yang berhasil dihimpun oleh Mandar News, korban diduga melakukan bunuh diri akibat faktor ekonomi.
Menurut penyampaian dari rekan dan keluarga korban, bahwa korban mempunyai sangkutan di Pegadaian.
Beberapa hari belakangan, teman dan keluarga korban telah berupaya mencoba membantu korban namun dana yang diusahakan belum didapatkan.
Saat kejadian, korban sendirian di rumah. Ibu korban diketahui saat kejadian dirawat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sejak beberapa hari karena sakit. Sementara itu, istri korban diketahui sedang pergi kuliah. Kedua anaknya berada di rumah neneknya karena tiap istri korban pergi kuliah, anaknya akan dititip di sana.
(Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia