Bupati Majene, Fahmi Massiara. Foto : Ist.
Majene, mandarnews.com – Mutasi pejabat tinggi pratama, administrator dan pengawas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene menuai sejumlah keluhan.
Keluhan mutasi itu datang dari kalangan pejabat Pemkab Majene sendiri. Bupati Majene, Fahmi Massiara menyebutkan, mutasi itu dilakukan setelah melalui beberapa pertimbangan untuk menyukseskan roda pemerintahan.
“Kalau saudara tidak puas, jangan bawa ke media online (media sosial). Saya ingatkan saja karena saya cuma diam-diam dengar laporan. Saudara tidak puas, datang saja, jangan bicara di luar, kurang baik karena tidak mungkin saudara yang mengatur diri bahwa saya mau disini,” kesal Fahmi Massiara saat upacara hari Senin 22 Januari 2018.
- Baca juga :Â Bupati Mutasi Pejabat, Ini Daftarnya
Ia mengimbau kepada pejabat yang tidak puas agar tidak mengeluh di media sosial. Apalagi, kata Fahmi Massiara, jika pejabat yang mengeluh sampai menyebar fitnah karena tidak puas dengan hasil mutasi.
“Kalau mau lebih bagus, tinggalkan saja Majene, lebih enak itu, atau mengajukan pengunduran diri, selesai,” tegas Fahmi Massiara.
Selain persoalan mutasi, Fahmi Massiara juga menyesalkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum serahkan laporan akhir tahun. Padahal monitoring dan evaluasi (monev) akan segera digelar pekan ini oleh Badan Perencana Daerah (Bapeda) Majene.
“Saya tidak tahu kenapa ini bisa terjadi. Ini sudah baku dan mendarah daging kita lakukan,” kesalnya. (Irwan Fals)