Mamuju, mandarnews.com – Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi merasa prihatin atas kondisi Posyandu di Mamuju yang seakan mati suri, dengan persentase keaktifan Posyandu hanya mencapai 37,6 persen.
Tidak hanya mengintervensi optimalisasi dorongan semua stakeholder untuk melakukan kerja terintegrasi, ia juga mengungkapkan salah satu kiat yang cukup sederhana untuk dapat meningkatkan jumlah kunjungan ke Posyandu.
“Jadikan Posyandu tempat yang Keren dan menarik perhatian anak, pasti akan banyak yang datang,” tutur Sutinah di hadapan para Kepala OPD, camat dan Kepala Puskesmas pada kegiatan koordinasi Kelompok kerja operasional (Pokjanal) Posyandu dan penerapan Germas di semua tatanan tingkat Kabupaten Mamuju, Selasa (15/11/2022).
Ia menggambarkan, jika setiap pelayanannya Posyandu di hiasi balon-balon, dan ada hadiah permen bagi anak-anak, maka pasti akan selalu dikunjungi oleh masyarakat yang membawa anaknya ke Posyandu.
“Ini tentu biayanya tidak seberapa, dibandingkan biaya perjalanan dinas puskesmas yang ada saya temukan perjalanan dinasnya bahkan mengalahkan OPD,” ujar Sutinah.
Dijelaskannya, dirinya tidak melarang adanya perjalanan keluar daerah, asal hasilnya dapat meningkatkan kinerja dan capaian pembangunan, namun ia meminta semua yang menggunakan uang negara dapat lebih bijak dalam pelaksanaan kegiatannya, sehingga tidak habis untuk membiayai hal yang sia-sia.
Untuk mengawasi pengelolaannya kegiatan semua perangkat daerah, termasuk puskesmas , bupati mengaku telah memerintahkan Inspektorat untuk selalu melakukan audit bersama BPK, sehingga tidak terjadi kebocoran terhadap program yang tidak jelas.