Sempat buron selama 17 hari, polisi akhirnya menangkap Asdar yang terlibat perkelahian hingga tewaskan dua orang di Sappu, Desa Tinambung, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Rabu (4/5/2016). Asdar ditangkap ditempat persembunyiannya di Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara, Sabtu (21/5/2016).
Asdar kemudian digelandang polisi ke Polres Majene. Saat berada di ruangan Reskrim Polres, Asdar mengaku hanya berniat untuk menolong kakaknya yang bernama Arman karena dikeroyok. Asdar kemudian menusuk salah satu pemuda dengan menggunakan badik.
"Saya hanya menusuk satu kali pak itu pun karena kutolong kakakku karena dikeroyok," kata Asdar.
Badik yang dipakai Asdar disimpan di rumah neneknya di Kampung Baru, Desa Ba’babulo Utara, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene. Setelah itu, ia kemudian melarikan diri ke Pasangkayu. Asdar juga mengaku, salah satu temannya yang berinisal MN juga terlibat perkelahian.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Polres Majene terkait penangkapan buronan tersebut. Akibat perilakunya, Asdar kini mendekam di Sel tahanan Polres Majene untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut.
Asdar terlibat perkelahian di Sappu, Desa Tinambung, Kecamatan Pamboang, kabupaten Majene awal Mei lalu. Hanya karena masalah sepele, sejumlah pemuda kemudian terlibat perkelahian saat orkes musik sedang berlangsung.
Peristiwa tersebut membuat empat pemuda menderita luka tusuk. Dua diantaranya tewas. Masing-masing bernama, Ismail dan Irwan dengan usus terburai. Ismail sempat dilarikan ke RSUD Majene namun nyawanya tidak tertolong. Sementara Irwan sempat dilarikan ke RSUD Majene hingga dirujuk ke RSUD Polewali Mandar. Namun nyawanya juga tidak tertolong.
Sementara korban lainnya, Arman saat itu juga menjalani perawatan di RSUD Majene. Ridwan yang mengalami luka pada bagian perut juga dilarikan ke RSUD Majene kemudian dirujuk ke RSUD Polewali Mandar. Kini keduanya masih menjalani rawat jalan di rumah masing-masing.(Irwan)