
TPID Majene mengikuti Capacity Building TPID se-Sulbar yang digelar secara virtual melalui Zoom Meeting, Jumat (19/3).
Majene, mandarnews.com – Capacity building atau proses peningkatan kemampuan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kembali digelar secara Zoom Meeting yang diikuti oleh TPID se-Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (19/3).
Seperti diketahui, TPID Kabupaten Majene pada 2020 lalu sukses meraih piala Presiden untuk TPID Berprestasi Nasional Non IHK (Indeks Harga Konsumen).
Hal tersebut membuat TPID Majene mendapat kesempatan menjelaskan kiat sukses meraih penghargaan nasional tersebut pada kegiatan Capacity Building TPID se-Sulbar yang digelar secara virtual tersebut. Sekaligus sebagai bahan evaluasi kinerja TPID 2020 jelang penilaian selanjutnya yaitu pemaparan materi penilaian TPID Award 2021.
Reynaldo dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulbar mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi TPID lainnya di kabupaten karena adanya kesalahan pada aspek proses dan output.
“Khususnya kelengkapan administrasi yaitu tidak melampirkan risalah rapat saat rakor dan halaman,” terang Reynaldo.
Sementara itu, Bupati Majene Lukman menyampaikan, tidak ada kiat khusus yang dilakukan TPID Majene dalam meraih kesuksesannya, yang ada hanya mengikuti langkah-langkah dan petunjuk dari BI Sulbar.
Meski demikian, ada juga program unggulan dari Pemerintah Majene yang selaras dengan pengendalian inflasi, yaitu program revolusi hijau dan revolusi biru yang berbanding lurus dengan stabilitas harga.
“Apa yang kami lakukan itu secara alamiah, kami hanya konsisten mengikuti apa yang menjadi petunjuk teknis dari BI. Dengan adanya bimbingan selama ini, kami ucapkan terima kasih,” ungkap mantan Wakil Bupati Majene tersebut.
Sebenarnya, kata Lukman, ia juga kaget dengan prestasi tersebut karena selama ini pihaknya bekerja untuk keterjangkauan harga sehingga Lukman mengucapkan terima kasih kepada pihak TPID Majene dan berharap tetap semangat karena mempertahankan lebih sulit daripada meraih.
Tak lupa Lukman juga menyemangati TPID lainnya di Sulbar agar kedepan bisa meraih prestasi di ajang TPID Award atau Piala Presiden.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Majene Andi Adlina Basharoe yang merupakan Ketua Tim Sekretariat TPID Majene memaparkan bagaimana kinerja sektor ekonomi yang mendukung program kerja TPID.
“Beberapa hal yang dilakukan yaitu fokus dalam pengembangan cluster bawang merah yang awalnya belum menjadi pusat namun karena adanya support dari BI dan pendanaan pemerintah pusat akhirnya Majene, tepatnya di Lingkungan Segeri, Banggae Timur menjadi sentra atau pusat pengembangan bawang merah di Sulbar,” ucap Andi Adlina.
Ia juga menambahkan, adanya penguatan nilai tambah, khususnya produktivitas lahan kritis menjadi produktif, termasuk dilakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak ketiga, yaitu kelompok tani (poktan) di Segeri untuk menstabilkan harga dan di pasaran TPID Majene menggelar pasar murah di delapan kecamatan.
“Selain itu juga dilakukan peningkatan Sumber Daya Manusia melalui penyuluhan kepada petani serta studi banding ke daerah lainnya. Agenda rutin yang dilakukan TPID Majene yaitu melakukan sidak saat hari-hari besar keagamaan seperti lebaran, natal, dan tahun baru. Sidak selalu dihadiri Bupati dan Wakil Bupati serta anggota TPID lainnya,” ujar Andi Adlina.
Kebijakan lainnya, tambahnya, adanya surat edaran yang dikeluarkan oleh Bupati Majene agar setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) membeli produk petani di Majene.
“Jadi, ada surat edaran bagi semua ASN untuk membeli produk petani yang saat itu harga cabai anjlok,” tutup Andi Adlina. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia