
Kepala Dinas Kesehatan Mateng, Setya Bero.
Mateng, mandarnews .com – Upaya pemerintah dalam menekan angka Covid-19 terus dilakukan, hingga saat ini vaksinasi dianggap cara paling efektif untuk menekan penularan virus.
Vaksin sendiri diyakini akan meningkatkan kekebalan imunitas tubuh sehingga diharapkan orang yang telah divaksin tidak rentan terhadap virus yang berasal dari kota Wuhan, China itu.
Meski demikian, upaya untuk melaksanakan vaksinasi memiliki tantangan tersendiri, seperti halnya di Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) yang serapan vaksinasinya disebut masih rendah.
Ditemui di ruang kerjanya, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Mateng Setya Bero menuturkan, dari hasil evaluasi, capaian vaksinasi masih rendah. Ia menguraikan, vaksinasi itu mulai bulan Februari 2021, kemudian vaksin itu dijatah.
Dengan penjatahan itu, kata Setya, pendistribusiannya agak susah karena jumlahnya sedikit. Dengan jumlah yang sedikit, pihaknya berusaha untuk mendistribusikan sesuai dengan jumlah yang diterima sehingga pendistribusiannya tidak merata.
“Itu sistem droping. Kemudian berubahlah sistem distribusi vaksin melalui aplikasi, kita bisa mengentri sasaran kita kemudian dijawab oleh aplikasi, selanjutnya didistrubusikan langsung dari PT Bio Farma ke Mamuju Tengah,” ujar Setya.
Setelah berubah distribusi vaksin, lanjutnya, awal bulan Juni ini Mateng dapat 470 vial kemudian 170 vial untuk 6.000 sasaran.
“Awal vaksinasi, vaksin kita kurang, bulan Juni ini vaksin kita cukup. Artinya, dari logistik cukup kemudian vaksinator juga cukup. Nah yang kita evaluasi adalah tempat, Februari sampai Mei pelaksanaan vaksinasi kita laksanakan di Puskesmas, kemudian menyampaikan ke desa soal sasaran yang divaksin itu layanan publik dan lansia. Kalaupun yang didaftar 50 orang, begitu waktu vaksinasi yang datang hanya 20 orang,” urai Setya.
Dari hasil evaluasi, mulai dari tim teknis, vaksinator, sampai metode pelaksanaan, harus ada yang diubah yaitu melakukan sosialisasi di tingkat kabupaten, menyusul di lima kecamatan dengan mengundang camat, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek), Komandan Rayon Militer (Koramil), kepala desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemuda.
“Sehingga keluarlah rekomendasi bahwa pelaksanaan vaksinasi dilaksanakan mobile ke masing-masing desa yang dihadiri oleh kepala desa, tim teknis, vaksinator, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan ini minggu kedua strategi itu kita gunakan. Selama 5 hari bergerak, capaian kita hari pertama mencapai 400 lebih sasaran, hari kedua 500, hari ketiga 600 dan pertanggal 19 mencapai 777 sasaran,” ungkap Setya.
Dengan capaian itu, tambahnya, maka menggeser capain vaksinasi dari 25 persen menjadi 40,95 persen. Vaksin yang masih tersedia 511 vial dengan target akan diselesaikan tanggal 30 Juni 2021. Dari 511 vial itu, bila dilakukan vaksinasi mendapat 5011 sasaran dengan estimasi 568 sasaran per hari.
“Insya alAll kita bisa memaksimalkan stok vaksinasi yang 511 vial dengan target harian 568 sasaran. Untuk target vaksinasi itu minimal 70 persen penduduk Mamuju Tengah, provinsi, maupun Indonesia itu tervaksinasi. Untuk mencapai target itu, perlunya membangun kesadaran semua pihak dan tidak percaya dengan berita hoaks terkait vaksin. Kami juga bersinergi dengan Polres, Danramil, kepala desa, camat untuk sama-sama bergerak,” tutup Setya. (Sugiarto)
Editor: Ilma Amelia