Universitas Sulawesi Barat ( Unsulbar ) Majene menggelar pelatihan jurnalistik, puluhan mahasiswa bersama staf mengikuti kegiatan tersebut.
Sejumlah materi disajikan dalam pelatihan ini antara lain pengenalan jurnalistik secara umum, teknik foto jurnalistik, penulisan berita, pembuatan press release, pengenalan media on line dan berbagai materi lainnya terkait jurnalistik.
Peserta juga diperkenalkan dengan teknologi terbaru terkait dengan jurnalistik salah satunya adalah pesawat drone.
Saat membuka pelatihan jurnalistik ini, rektor Unsulbar DR. Akshan Djalaluddin menyampaikan apresisasi atas kegiatan, menurut mantan kepala Bappeda Sulbar ini, keahlian menulis penting dimiliki oleh setiap mahasiswa, termasuk para dosen dan staf.
" Kita berharap dari pelatihan ini akan lahir calon – calon jurnalis yang profesional, memiliki keahlian menulis yang baik sehingga melahirkan karya tulisan yang enak dibaca," kata Akhsan.
Rektor Akhsan Djaluddin mendorong para para mahasiswa yang bercita – cita menjadi jurnalis, penting sejak awal untuk bersiap menghadapi sejumlah tantangan, diantaranya para calon jurnalis harus mampu mengikuti perkembangan teknologi dan syarat lainnya adalah memiliki wawasan luas.
"Sejak awal saya juga mengingatkan bahwa untuk menjadi jurnalis yang ideal itu penting memiliki kemampuan bahasa asing, akibat globalisasi, dunia ini semakin "kecil", sehingga untuk mengolah informasi dari luar lintas negara, penting memiliki kemampuan bahasa asing seperti bahasa Inggris " pesan Akhsan kepada para peserta.
Panitia menghadirkan sejumlah pemateri dalam pelatihan jurnalistik ini antara lain penulis yang juga fotografer Ridwan Alimuddin, pemimpin situs berita arajang.com Abu Mahbub Amiruddin serta jurnalis Media Indonesia Farhanuddin.
Disamping materi dalam kelas, pemeteri juga mendorong para peserta untuk melakukan praktek di luar ruangan.
Kepada para peserta pelatihan, Muhammad Ridwan Alimuddin mengatakan bahwa hal utama yang perlu dilakukan oleh mahasiswa yang bercita – cita menjadi jurnalis adalah memperbanyak praktek.
Menurutnya teori belum cukup untuk menjadi jurnalis, yang terpenting adalah sejak awal mulai menulis atau mulai belajar mengambil foto atau video.
" Jangan takut memulai, kalau misalnya mengalami kesulitan saat memulai tulisan, mulailah dengan menulis yang gampang – gampang apa yang anda lihat, itu akan memancing otak memperlancar tulisan, begitu juga yang ingin belajar fotografi, mulailah berlatih," kata Ridwan.
Disamping menyampaikan berbagai teori tentang penulisan dan fotografi, Ridwan juga "membedah" beragamperalatan terkait kegiatan jurnalistik, salah satu yang diperkenalkan kepada peserta adalah pesawat "drone", pesawat tanpa awak yang mulai banyak digunakan untuk mengambil foto dan atau video dari udara.
Dorongan agar mahasiswa mulai berlatih, juga disampaikan pemateri Farhanuddin dan Abu Mahbub Amiruddin.
Abu Mahbub menjelaskan untuk menjadi jurnalis tidak terbatas pada jurusan atau fakultas tertentu, modal yang terpenting untuk menjadi jurnalis adalah memiliki minat.
"mulai menulis jangan ragu, menjadi jurnalis itu mengasikkan, kita bisa membantu banyak orang dengan menulis," kata Abu yang membawakan materi tentang media on line.
Sementara itu, Farhanuddin yang juga dosen FISIP Unsulbar menjelaskan salah satu tujuan dari pelatihan jurnalistik adalah untuk menumbuhkembangkan minat dan bakat jurnalitik para mahasiswa, sehingga selain diharapakan mencetak calon – calon jurnalis juga dapat mendukung lahirnya media internal di kampus Unsulbar.(afsar)