
Kepala KPPN Majene Rahmad Budiyanto saat memberikan penjelasan terkait realisasi APBN Triwulan III, Selasa (18/10), secara daring.
Majene, mandarnews.com – Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Majene melaksanakan press release Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) lingkup KPPN Majene Triwulan III 2022, Selasa (18/10) secara dalam jaringan (daring).
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk prinsip keterbukaan informasi KPPN Majene sebagai Bendahara Umum Negara dalam mengelola keuangan daerah. Lingkup kerja KPPN Majene terdiri dari tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Majene, Polewali Mandar (Polman), dan Mamasa dengan total 65 satuan kerja.
Pada Tahun Anggaran 2022, KPPN Majene mengelola pagu sebesar Rp1,56 triliun dan sampai dengan 30 September 2022 telah terealisasi sebesar Rp1,02 triliun atau 65,99%, dengan rincian realisasi belanja pegawai 77,29% dari pagu Rp433,62 milyar, belanja barang sebesar 62,57% dari pagu Rp217,08 milyar, belanja modal sebesar 41,24% dari pagu Rp101,38 milyar, belanja bantuan sosial sebesar 78,78% dari pagu Rp3,88 milyar, dan belanja transfer sebesar 63,88% dari pagu Rp804,13 milyar.
Dalam press release yang disampaikan langsung oleh Kepala KPPN Majene Rahmad Budiyanto tentang realisasi per kabupaten untuk seluruh jenis belanja, realisasi tertinggi adalah Polman dengan realisasi sebesar 69,36% dari pagu Rp656,58 milyar disusul Majene sebesar 66,36% dari pagu Rp509,02 kemudian Mamasa sebesar 65,05% dari pagu Rp392,97 milyar.
Selain itu, Rahmad juga menuturkan, sepuluh satuan kerja (satker) terbesar lingkup kerja KPPN Majene menyumbang 40,41% dari total realisasi belanja.
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Tanjung Silopo menjadi satker dengan presentase pertumbuhan terbesar yakni 477,64% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun anggaran 2021. Sementara untuk penyerapan tertinggi oleh Kepolisian Resor Polman yaitu realisasi sebesar 80,90%.
“Sedangkan untuk belanja transfer yang terdiri dari DAK fisik, DAK non fisik, dan Dana Desa, sampai dengan 30 September 2022 telah disalurkan sebesar Rp513,71 milyar atau sebesar 63,88% dari pagu, dengan rincian untuk DAK fisik sebesar 44,66% dari pagu, DAK non fisik sebesar 73,49% dari pagu, dan Dana Desa 76,04% dari pagu. Sampai dengan saat ini, untuk DAK Fisik masih terdapat 4 sub bidang untuk Kabupaten Majene dan 1 sub bidang untuk Kabupaten Polman yang belum mengajukan tahap II,” sebut Rahmad.
Untuk Dana Desa (DD), seluruh kabupaten telah menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) desa sampai dengan triwulan III dan DD reguler sampai dengan tahap II. Terkait dengan realokasi BLT desa, di Mamasa masih terdapat 51 desa yang belum mengajukan.
“Sedangkan untuk kredit Ultra Mikro (UMi) yang disalurkan melalui tiga penyalur lembaga keuangan bukan bank, yaitu Koperasi Mitra Dhuafa, Pegadaian, dan PNM sebesar Rp20,86 milyar kepada 4.951 debitur, dengan rincian untuk Kabupaten Majene Rp4,22 milyar kepada 974 debitur, Kabupaten Polman Rp11,91 milyar kepada 2.765 debitur, dan Kabupaten Mamasa Rp4,72 milyar kepada 1.212 debitur,” tutup Rahmad. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia