Majene,mandarnews.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majene menggelar Ekspose Data Strategis di Hotel Villa Bogor Majene, Rabu 15 November 2017.
Workshop yang dihadiri beberapa Kepala OPD di Majene itu memaparkan sejumlah data. Diantaranya data kemiskinan, data Kondisi Perekonomian Kabupaten Majene 2016 dan data inflasi pada tahun ini.
Berdasarkan data kemiskinan yang dipaparkan pada kesempatan tersebut, jumlah kemiskinan meningkat dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2017 jumlah dan persentase penduduk miskin Majene berjumlah 25, 77 dengan persentase 15,31 persen. Sedangkan pada tahun 2016 jumlahnya 24,69 dengan persentase 14,89 persen.
Sementara untuk data kondisi perekonomian Majene dari tahun 2013 hingga 2016 terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2013 jumlah Pertumbuhan Ekonomi Majene berkisar 5,55 persen sedangkan pada tahun 2016 jumlah pertumbuhan ekonomi Majene berkisar 6,01 persen. Majene berada urutan ke empat di Sulbar menyusul Kabupaten Mamuju Tengah dan Utara.
Untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Majene berada di posisi sedang dimana nilainya berada pada kisaran 60 – 70. Artinya status pembangunan di daerah tersebut tergolong sedang.
Secara kurun waktu enam tahun terakhir, capaian pembangunan manusia di tingkat Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) maupun di Majene terus membaik. Secara keseluruhan Majene tercatat memiliki IPM yang lebih tinggi dibanding IPM tingkat Provinsi. Di tingkat Sulbar, Majene berada pada posisi ke enam.
Kemudian untuk data inflasi, Majene mengalami pasang surut dari bulan Januari hingga Oktober 2017. Di bulan Januari Ekonomi Majene mengalami inflasi namun pada bulan Oktober Majene mengalami Deflasi.
Kepala BPS kabupaten Majene, Syihabuddin dalam sambutannya mengatakan Data kriteria data strategis adalah selalu ter update dan terjamin kekiniannya. Data Strategis banyak digunakan untuk berbagai Kajian. Dapat menggambarkan fenomena dan bahkan mempengaruhi kondisi sosial ekonomi Nasional. Data Strategis diseminasinya dinantikan oleh berbagai pihak.
“Data Strategis BPS adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap data strategis yang dihasilkan BPS meliputi data-data dasar yang dihasilkan,” kata Syihabuddin dalam sambutannya.
Kata dia, data yang dipaparkan adalah data yang diperoleh dengan berbagai metodologi sehingga data tersebut bisa saja berbeda dengan beberapa data yang dikumpulkan organisasi lain.
Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Majene Ir Iskandar mengatakan, data statistik dapat digunakan pemerintah sebagai data pendukung di dalam penyusunan kebijakan atau penyusunan rencana pembangunan.
Sementara untuk masyarakat biasanya menggunakan data statistik sebagai data pendukung perencanaan dan oleh Mahasiswa digunakan untuk bahan penelitian.
“Selain itu data statistik dapat digunakan dalam mengevaluasi pembangunan daerah,” tuturnya.
Ia berharap data strategis ini dapat terimplementasi dalam penyusunan perencanaan baik tingkat OPD maupun perencanaan Bapeda dalam menyusun pembangunan daerah.(Ashari)