Bupati Majene, Fahmi Massiara resmi melantik dewan pengawas Peruahaan Daerah Air Minum (PDAM) periode 2016 – 2019 di Ruang Pola Kantor Bupati, Kamis 20 Oktober 2016. Dewan Pengawas terdiri dari unsur pemerintah, Lawaji, unsur masyarakat, Syahrir dan unsur pelanggan, Abdul Wahab Nur.
Kehadiran dewan pengawas tersebut diharapkan bisa memperbaiki kualitas layanan PDAM yang dikeluhkan masyarakat selama ini. Seperti debit air yang tidak sesuai harapan pelanggan dan instalasi pipa yang seringkali terjadi kebocoran.
Menurut Ketua dewan pengawas yang merangkap anggota, Lawaji, pihaknya akan segera melakukan perbaikan. Utamanya manajemen PDAM yang selama ini menjadi sorotan. Ia akan melakukan kajian mendalam internal PDAM sebelum mengeluarkan rekomendasi perombakan struktur PDAM.
"Memang harus ada yang diperbaiki yang selama ini menjadi sorotan masyarakat. Kita lihat dulu kedalam (PDAM). Bagaimana manajemen yang ada dan aturan yang kita ikuti karena tidak segampang itu kita merombak semuanya. Kita lihat aturan dulu dan lihat aturan terkait dengan PDAM," kata Lawaji.
Lanjut Lawaji, pihaknya akan berbuat semaksimal mungkin untuk memperbaiki layanan PDAM. "Kita pelajari aturan dulu. Kita harus lebih giat. Kalau dikatakan PDAM itu sakit, kita akan berupaya supaya PDAM bisa hampir sembuh atau bahkan sembuh dari sakit," katanya.
Sementara itu, Fahmi Massiara berharap dewan pengawas bisa bekerja profesional dan memanfaatkan sumber daya yang ada. Kemudian mampu membawa PDAM lebih baik dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan air.
"PDAM harus memenuhi pasokan air bagi masyarakat. Mampu mengajak masyarakat agar tidak boros menggunakan air. Dewan pengawas harus mampu membawa perubahan signifikan ditubuh PDAM," harap Fahmi. (Irwan)