Foto bersama Ketua Dewan Pers dan AJI Kota Mandar
Mamuju, mandarnews.com – Ketua Dewan Pers Indonesia, Yosep Adi Prasetyo jadi pemateri talk show yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Mandar di Hotel Pantai Indah Mamuju, Rabu 22 Agustus 2017.
Kegiatan literasi media yang bertema “Jurnalisme dan Tantangganya” ini dihadiri sejumlah pihak yang sering berhadapan dengan jurnalis. Sekaligus sering kali jadi korban jurnalis yang melanggar kode etik.
Diantara yang hadir itu adalah Kabid Humas Polda Sulbar, AKBP Mashura Mappeare, Penrem 142 Tatag, Mayor Inf. Haryono, Ketua Ombudsman Sulbar, Lukman Umar, perwakilan Humas Pemprov Sulbar dan Pemkab Mamuju.
Pembahasan penting dalam acara itu adalah melawan media dan jurnalis abal-abal dan hoaks. Cara untuk melawan itu bisa dilakukan dengan verifikasi media di seluruh Indonesia.
Oleh karena itu, Yosep Adi Prasetyo yang akrab disapa Stanley ini berharap seluruh media di Sulbar berbenah. Melengkapi semua persyaratan agar bisa lulus verifikasi Dewan Pers.
Selain itu, Stanley berharap agar jurnalis di Sulbar meningkatkan kompetensi. Ia mendorong perusahaan pers meningkatkan kompetensi pekerjanya dan ikut uji kompetensi jurnalis atau wartawan yang digelar konstituen Dewan Pers.
“Rekomendasinya kita mendorong supaya teman-teman di Sulbar ini bisa mendapatkan penguatan status medianya. Kedua dari kompetensi wartawannya,” kata Stanley dikonfimasi setelah acara AJI Kota Mandar yang diketuai Muhammad Ridwan Alimuddin.
Menurut Stanley, mengenai media terverifikasi yang sebelumnya telah diumumkan Dewan Pers itu adalah langkah awal. Pihaknya mengupayakan, seluruh media yang memenuhi syarat terverifikasi pada akhir 2018.
“Kalau ini dilaksanakan, pers akan tumbuh sehat dan masyarakat akan menerima peran pers,” jelas Stanley.
Stanley mengungkapkan, menurut perkiraan di Indonesia kini ada sekitar 2.000 media media cetak. Namun dari jumlah tersebut hanya 321 mediaĀ cetak yang memenuhi syarat disebut sebagai media profesional (Data Pers 2015).
Sedangkan media online atau siber diperkirakan mencapai angka 43.300. Tapi yang tercatat sebagai media profesional yang lolos pendataan hanya hanya 168 mediaĀ online saja. Menyusut dari data 2014 yang mencapai 243 media online. (Irwan Fals/ Haslan)
- Baca kumpulan berita tentang : AJI Kota Mandar