Kepala Dinas Kominfo Sulbar, Mustari Mula.
Mamuju, mandarnews.com – Setelah ramainya sorotan dari sejumlah pihak terhadap video analogi burung Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Prof. Zudan Arif Fakrulloh, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) meminta maaf pada publik.
Dalam keterangan tertulisnya, Kepala Diskominfo Sulbar Mustari Mula menyebut, karena ramainya sorotan publik itu, video berdurasi dua menit yang tayang di akun Instagram Pemerintah Provinsi (Pemprov Sulbar) telat dicabut.
“Saya selaku penanggungjawab media informasi publik Pemprov Sulbar memohon maaf kepada Pj Gubernur Sulbar dan masyarakat atas kelalaian tim redaksi media dalam memilah dan memilih mana informasi yang hanya dikonsumsi untuk kalangan internal atau audiensi tertentu dan mana informasi yang ditujukan untuk masyarakat umum (publik),” ujar Mustari, Minggu (6/8).
Menurut Mustari, filosofi yang disampaikan Pj Gubernur Sulbar melalui forum coffee morning di Marasa Corner, kompleks Kantor Gubernur itu, tidak bermaksud menyebarluaskan informasi yang mengandung pornografi. Namun, bertujuan membangun sinergitas antara instansi di tubuh internal Pemprov Sulbar.
“Materinya pun memang hanya untuk internal yang hadir dalam forum dimaksud. Hanya saja, itu disalahartikan, sehingga untuk menghindari dampak terhadap publik dari tersebarnya video tersebut, video sudah dicopot dari akun medsos Diskominfopers dan Diskominfopers Sulbar memohon maaf,” kata Mustari.
Dalam kutipan video berdurasi kurang lebih dua menit yang di-upload akun Instagram Pemprov Sulbar itu, terlihat Pj Gubernur Sulbar Prof. Zudan menyampaikan pidato dengan menganalogikan burung.
“Burung itu, di sini tidak ada yang anak-anak kan? Dewasa semua kan? Jadi, burung itu rendah hati, dia hanya dibutuhkan menonjol saat akan bekerja. Burung itu menyerang untuk membahagiakan dan yang diserang itu merasakan kepuasan, kebahagiaan, kenikmatan,” kata Zudan dalam kutipan video.
“Coba bayangkan. Menyerang untuk membahagiakan dan menyerang untuk produktif, memproduksi anak, memproduksi kebahagiaan, memproduksi kerukunan,” lanjut Zudan.
“Setelah perang selesai, lawannya puas, bahagia, yang punya burung juga puas, bahagia, nggak pernah sombong. Mengecil lagi. Ciuuu….”
Sontak video itu pun ramai menuai sorotan dari sejumlah pihak, termasuk kelompok pemuda dan mahasiswa.
Wakil Ketua Bidang Politik dan Jaringan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Mamuju Hasdi Wijaya mengaku, perumpamaan Pj Gubernur Sulbar itu berbau pornografi yang menganalogikan alat kelamin laki-laki.
Hasdi pun menyayangkan analogi yang diangkat Pj Gubernur Sulbar itu. Ia menyampaikan jika seharusnya pejabat publik tidak mempertontonkan etika buruk pada publik.
“Harusnya filosofi berbau pornografi itu tidak dilakukan. Sebagai seorang pemimpin, harusnya bisa memperlihatkan etika yang baik pada masyarakat,” tutur Hasdi.
Kecaman juga datang dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Mamuju. Bahkan dalam pernyataan yang dikutip dari ideta.com, HMI Mamuju menukas bahwa Pj Gubernur Sulbar defisit moral.
Ketua HMI Cabang Mamuju Dahril membeberkan, kontroversi Zudan Arif Fakrulloh sebagai Pj Gubernur Sulbar lebih banyak ketimbang prestasi memperbaiki segudang masalah yang membelit Sulbar.
“Memalukan. Kualitas Pj Gubernur sebagai koridor menjalankan pemerintahan di Sulbar berkata tidak senonoh di tempat terbuka. Sangat tidak mencerminkan seseorang yang intelek,” ungkap Dahril dalam media massa ideta.com.