Dari kiri ke kanan : Irfan Pasewang, Dr. Fahmi Massiara, dan Jupri Mahmud dalam kegiatan pembukaan Rakercab dan Diklatcab BPC HIPMI Kab Majene
Majene, mandarnews.com – Bertempat di kantor Bupati majene tepatnya di ruang pola, Himpunan pengusaha muda indonesia (HIPMI), menggelar Rakercab dan Diklatcab BPC. HIPMI Kab. Majene periode 2018 – 2021 serta seminar kewirausahaan.
Kegiatan bertema tema ‘Sinergitas Pengusaha Muda, Perbankan dan Pemerintah Daerah’ bertujuan untuk membangun sinergitas antara pengusaha muda, perbankan dan pemerintah daerah.
Hal tersebut di sampaikan langsung oleh Ketua BPC (Badan Pengurus Cabang) HIPMI Majene, M. Irfan Pasewang, SE.
Menurutnya, salah satu cara untuk pengusaha muda bisa berkembang dan maju di suatu wilayah, harus ada dukungan dari perbankan dan pamerintah daerah setempat dan dukungan tersebut harus dilakukan secara signifikan.
Irfan selaku ketua BPC HIPMI Majene berharap agar kedepannya pemerintah daerah memberikan kemudahan izin terhadap para pelaku pengusaha muda untuk melakukan usaha di Majene.
Dalam kegiatan tersebut DR Fahmi Massiara MH selaku Bupati Majene, memberi masukan untuk para pelaku pengusaha muda.
Menurut Fahmi, wilayah Majene secara geografis memang hanya diapit oleh kemaritiman dan pegunungan, yang dimana hanya terfokuskan dalam profesi di laut dan bertani.
Tetapi dari segi tersebut banyak hal yang bisa di kembangkan dan itu bisa meliputi dari semua sektor.
Fahmi mencontohkan di Sendana ada penjual tuing – tuing (ikan terbang). Warga di Sendana bisa melakukan ekspor ikan terbang apalagi ikan terbang itu bisa lama untuk disimpan, sehingga proses pendistribusiannya tidak masalah.
“Jadi kita itu selaku pelaku usaha harus mampu melihat situasi yang ada di sekitar kita, termasuk di lingkungan, yang dimana ketika hal tersebut dikembangkan bisa menjadi hal yang luar biasa, ” kata Fahmi.
Fahmi juga mengatakan, sebagai pelaku usaha jangan hanya tertarik menjadi pengusaha besar
karena banyak hal yang bisa di kembangkan. Termasuk pemulung, pemulung itu meski hanya mencari barang bekas dan menjualnya di penadah atau di pengumpul, tetapi hal tersebut termasuk hak yang menjanjikan, apalagi saat ini penggunaan sampah plastik semakin bertambah.
“Jadi selain bisa menjadi profesi yang berpenghasilan, membangun roda perekonomian juga bisa menjaga kebersihan lingkungan,” tutur Fahmi.
Fahmi juga mengatakan, selaku pelaku usaha harus mampu melihat perkembangan zaman. Fahmi mencontohkan seperti youtuber, gojek yang merupakan salah satu pelaku usaha yang mampu memanfaatkan keadaan zaman.
Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Sulawesi Barat, Jupri Mahmud, juga ikut andil memberikan pernyataan dalam kegiatan tersebut.
Menurutnya, saat ini memang banyak hal yang bisa dikembangkan dan harus serta merta untuk melihat perkembangan zaman, zaman sekarang ini merupakan zaman digital dan terjadi revolusi industri.
“Jadi kita semua selaku pelaku industri harus mampu memanfaatkan alat – alat dan tekhnologi digital seperti saat ini.
Saya juga mengakui bahwa perkembangan cafe – cafe yang ada di daerah Majene ini sangat luar biasa,” kata amggota DPRD Kab Polman terpilih periode 2019 – 2023 ini.
Jupri berharap, agar pemerintah daerah dalam hal Bupati Majene bisa terus mendukung usaha dari para pelaku usaha muda yang ada di Kab. Majene khususnya, serta perbankan juga mampu untuk memberi ruang terhadap para pelaku usaha dalam arti pendanaan peminjaman.
Ketua BPC HIPMI Majene Irfan Pasewang, menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan dan seharusnya terlaksana sejak tahun lalu, tetapi menurutnya tahun lalu merupakan tahun politik.
Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri dari pihak perbankan (BRI), serta beberapa tamu undangan lainnya seperti, Kadis. Koperindag, perwakilan dari Kadis. Disnaker, Anggota HIPMI, serta undangan Lainnya.
Reporter : Putra.