Menyinggung donatur, H. Zikir menyebut H. Syamsul Mahmud (Ketua Partai Golkar Kab Polewali Mandar) sebagai donatur terbaik.
Hal senada disampaikan H. Said Sidar selaku ketua yayasan al-ikhlas mengenai keterlibatan H. Syamsul Mahmud.
“Seperti disampaikan pak Ketua Pembina bahwa donatur terbaik adalah H. Syamsul Mahmud. Beliau selalu hadir. Hari ini juga hadir. Saya harap kehadiran berikutnya sudah posisi berbeda,” kata Said Sidar.
Semua yang hadir menyambutnya dengan tepuk tangan. Gedung padepokan Al-Ikhlas dan lapangan sepak bola menjadi riuh. H Syamsul terlihat senyum-senyum saja. Ia digadang-gadang akan ikut dalam kontestasi Pilkada nanti.
H Said Sidar menyebut sangat berharap kehadiran Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar (ABM). Apalagi, kata dia, tiga hari lalu, dirinya masih bertemu dengan Bupati di rumahnya.
” Dan beliau berjanji akan hadir sekaligus menebus ketidakhadirannya pada acara halal bi halal sekitar dua bulan lalu. Tapi apa boleh buat, beliau belum bisa hadir,” sebut anggota DPRD Polewali Mandar ini.
Kendati begitu, H. Said Sidar mengaku dapat memahaminya. Dan semua yang hadir, kata dia, sama-sama memberi dukungan dan semangat terhadap keberadaan Ponpes Al-Ikhlas.
Sejak berdirinya 28 tahun lalu, Ponpes Al Ikhlas terus mengalami kemajuan baik dari kualitas dan mutu keluaran maupun dari sisi sarana prasarana. Hal itu menjadikan ponpes ini selalu ramai dengan peminat.
Soal kualitas, Said Sidar menyebut ada alumni Ponpes Al-Ikhlas menjadi imam besar Masjid di negara Qatar. Sedangkan soal sarana prasarana, ditambah lagi diresmikannya dua asrama putra putri berlantai 3.
Peminat masuk ke Ponpes Alh Ikhlas juga selalu meningkat. Tahun ini, jumlah siswa yang masuk sebanyak kurang lebih 300 orang.
Pada kesempatan ini pula, Said Sidar mengajak semua yang hadir untuk mengambil bagian dalam proses kebangkitan ummat. Menurutnya, abad 20 ini Islam akan mewarnai kehidupan dunia.
Kepala Kemenag Polewali Mandar, Drs Mulyadi Rasyid M.Pd, menghadiri peresmian ini. Ia mengaku harus memaksakan diri hadir karena hal ini menyangkut pesantren, padahal dirinya sedang menderita flu.
Kepala kantor yang baru terhitung hari bertugas di Polman ini memeberi nasihat kepada orangtua santri yang juga hadir dalam peresmian.
“Menangislah hari ini, insya Allah 3 tahun, 4 tahun anak-anakku santri dan orang tuanya akan ketawa yang sesungguhnya, karena tangisan itu adalah tangisan berberkah. Dari pada menangis kelak menjadi yang tak berarti,” kata Mulyadi.
Mulyadi menyampaikan sebuah pepatah, “Ada pepatah mengatakan kalau ingin hatimu tenang maka banyak-banyaklah mengunjungi pondok pesantren karena semua yg dilakukan adalah kebaikan.”
Menurut Mulyadi, Ponpes Al Ikhlas memenuhi syarat sebagai pesantren. Syarat yang harus dipenuhi pesantren, kata dia, punya santri, punya pondok, punya musallah, dan punya kiyai.
“Segala proses ini tidak diragukan lagi. Disini sempurna sehingga tidak diragukan lagi. Orangtuaku tidak salah membawa anaknya ke sini. Silahkan menangis hari ini. Itu tangisan berberkah karena kita melestarikan agamaNya,” kata mantan Kabid Pondok Pesantren Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat ini.
Hadir yang mewakili Bupati Polewali Mandar adalah salah satu staf ahli, DR. Sarja. Sarja berharap, Ponpes Al-Ikhlah bisa mencetak generasi-generasi lebih berkualitas yang akan datang.
“Sudah ada yang menjadi imam besar di Qatar, kalau bisa jangan hanya satu. Ekspor imam keluar,” serunya.
Hadir dalam peresmian ini, selain mereka yang meberi sambutan di atas, adalah Ketua DPRD Polewali Mandar, Kapolres Polman diwakili, para orangtua santri.
Sebelum peresmian, ada penyerahan cindera mata dari kepala kantor Bank Muamalat kepada pengurus Ponpes Al-Ikhlas.
Penulis : Rizaldy