Proses evakuasi korban.
Mamuju, mandarnews.com – Basarnas Mamuju berhasil mengevakuasi sepasang suami istri (Pasutri) di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat yang terjebak dalam hutan selama dua hari.
Pasutri yang berhasil dievakuasi dari dalam hutan adalah Kaco (50) dan Iccci (44). Diketahui sebelumnya pelapor Busman melaporkan kejadian dua orang perlu dijemput dan dievakuasi keluar dari dalam hutan dikarenakan sudah dua hari tak kunjung pulang ke rumahnya.
Sontak sang anak panik dan memanggil kerabatnya untuk meminta tolong mengecek kondisi orangtuanya yang masih berada di dalam hutan daerah Botteng Utara – Mamuju, Minggu, (3/12/23).
Busman kerabat anak korban segera melaporkan kejadian tersebut pukul 20.48 WITA malam tadi kepada BASARNAS Mamuju untuk melakukan pendampingan dan membantu proses evakuasi.
Komandan Tim Rescue, Devis mengatakan Tim rescue Kantor SAR Mamuju segera aksi insiden dengan menurunkan 5 personel terjun ke lapangan dengan membawa peralatan yang diperlukan untuk evakuasi korban seperti tandu, alat pelindung diri (APD) serta alat medis.
Ia menyebut tiba di lokasi pukul 22.11 WITA, Tim rescue telah dinantikan oleh anak korban beserta sejumlah kerabatnya, menuntun Tim Rescue berjalan masuk ke dalam hutan. Dengan cuaca curah hujan yang tinggi beberapa hari belakangan ini, membuat beberapa aliran sungai jadi deras dan merupakan rintangan pada jalur yang harus dilalui Tim rescue.
“Selang beberapa waktu kemudian, melewati jalan setapak dan beberapa aliran sungai. Akhirnya Kaco dan Icci ditemukan di sebuah pondok dalam keadaan lemas, dalam kondisi kekurangan logistik perbekalan. Ibu dari sang anak sudah merasakan sesak nafas dibeberapa waktu ketika kambuh dan kondisi kaki agak nyeri.
Dengan kondisi hujan dan kekurangan peralatan, komandan Tim Search and Rescue Unit (SRU) menghubungi Call center BASARNAS Mamuju untuk menambah personel untuk turut membantu proses evakuasi,” ungkapnya.
Diketahui pasutri tersebut memerlukan logistik perbekalan dan beberapa obat-obatan. Akhirnya SRU tambahan diterjunkan ke lokasi dengan membawa berbagai peralatan mounteneering penunjang proses transfer evakuasi korban karena rencananya akan menggunakan tandu dan menggunakan berbagai sistem untuk proses evakuasinya, juga diperlukan logistik dan obat obatan.
Sekitar pukul 00.30 WITA SRU II tiba dilokasi rute masuk hutan, sebelumnya 1 orang personel tim rescue SRU I kembali keluar dari hutan ditemani 2 orang warga untuk melaksanakan pejemputan kepada SRU II. Setelah bertemu, kembali memasuki hutan dengan segera dan memasang system tyrolean di jalur sungai yang akan dilewati korban nanti. Rute jalur evakuasi sudah dibuat dengan menganalisa kontur dan jalan keluar teraman bagi si korban.
Setelah memasang system tyrolean di sungai yang debit airnya deras dan lebar, kemungkinan sulit dilewati korban. Tim rescue melanjutkan perjalanan memasuki hutan dan bergegas ke pondok korban.
Pukul 03.07 WITA Tim rescue SRU II tiba dipondok, segera melaksanakan pengobatan medis dasar dan memberikan asupan makanan kepada pasangan suami istri tersebut. Alhasil, suaminya kembali bugar namun sang istri masih lemas.
“Karena dari penuturan anak korban ibunya memang merasakan gatal dan bengkak-bengkak. Masuk dini hari, proses evakuasi dilakukan. Sejumlah personel dibantu warga menandu Icci untuk keluar dari dalam hutan, dengan kondisi jalan yang cukup berlumpur dan hujan ringan. Di lokasi penjemputan sudah ada ambulance PSC Mamuju yang sudah standby untuk segera dibawa ke rumah sakit,” ungkap Devis.
Lanjutnya, dalam Rencana Operasi SAR tersebut, rute akan melewati 3 anakan sungai dan 1 sungai besar yang sebelumnya sudah dipasangi system tyrolean.
Tim bergantian menandu korban ketika lelah dan sudah tidak mampu membawa. Suaminya sendiri mampu untuk berjalan dan mengikuti Tim rescue, sehingga hanya istri yang ditandu keluar dari dalam hutan.
“Senin (4/12/23) pukul 05.12 WITA, proses evakuasi sudah berjalan kurang dari 3 jam, ditengah perjalanan proses evakuasinya juga perlu teknik Slove evakuasi, tandu korban sudah dipasangkan dengan system dan melewati sungai besar. Sekitar pukul 06.00 WITA korban dievakuasi ke ambulance dan dibawa ke RS Daerah Mamuju,” jelas Komandan Tim Rescue.
“Korban telah kita temukan dalam keadaan selamat dan telah kita evakuasi. Korban ditemukan kurang lebih 4 km dari titik awal memasuki jalur area hutan,” tutup Devis.
(Mutawakkir/rls)