Peresmian dua sarana kesehatan ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Majene, didampingi Dandim 1401 Majene, para eselon II dan III lingkup Setda Majene
Majene, mandarnews.com – Tahun 2018 semua pembangunan sarana kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Majene bersumber dana DAK telah rampung diselesaikan. Dua diantaranya diresmikan penggunaannya oleh Bupati Majene, Kamis (20/12/2018).
“Tahun 20118 ini Dinas Kesehatan memeperolah anggaran dana khusus untuk pembangunan sarana kesehatan diantaranya Rehabilitasi instalasi farmasi kesehatan yang kita tempati saat ini dengan anggaran Rp 390 juta rehabilitasi Puskesmas Sendana II Rp. 2.681.190.775,- juta rehabilitasi Puskesmas Sendana I Rp902.500.000,-, rehabilitasi pagar Pustu Tippulu Rp. 75 juta, dan rehabilitasi pagar Pustu Limboro Rp. 75 juta. Alhamdulillah telah selesai seratus persen, kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati dan semua pihak yang telh berkontribusi,” kata drg. Hj. Nurwan Katta Mars, dalam sambutannya.
Dua sarana yang diresmikan itu adalah Puskesmas Sendana II dan Gedung Alkes Instalasi Farmasi. Peresmiannya ditandai dengan pengguntingan pita di di depan masuk gedung instalasi farmasi. Pengguntingan pita dilakukan Bupati Majene DR. H. Fahmi Massiara.
Peresmian dua sarana kesehatan ini dirangkaikan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Peringatan maulid dihibur salah satu kelompok nasyid yang ada di Majene, lalu dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran. Disusul sambutan-sambutan dan hikmah maulid oleh ustad Abdul Rahman. Dilakukan juga penyerahan cindera mata kepada Kepala Dinkes Majene yang akan memasuki purna bakti dan kepada dr. Hj. Evawaty M. Kes yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, sebelum dijabat drg. Hj. Nurwan Katta, Mars.
Bupati Majene, DR Fahmi dalam sambutannya menyinggung soal keteladanan Rasulullah Muhammad SAW.
“Rasulullah secara lahiriah adalah manusia biasa tapi dia adalah utusan jadi tidak heran kalau apa yang diucapkan dan dilakukan dicontoh untuk orang-orang dibelakangnya. Sudah 1500 tahun yang lalu masih kita contoh.
“Sebagai Bapak, kalau Rasulullah bajunya bolong dia jahit sendiri. Tidak perintah istrinya “Hei Jahit Ini”, tidak usah karena istri juga sibuk bekerja. Rasulullah selamatkan janda-janda perang. Sebelum dinikahi beliau tanya dulu adakah yang mau mengawini, tidak ada yang menjawa. Ini bukan nafsu, mungkin orang lain tanya dulu bagaimana orangnya,” kata DR. Fahmi.
Pada kesempatan ini, Bupati Majene ini juga berpesan untuk menjauhi sifat individualis. Dengan begitu akan memperoleh pertolongan dari Allah. Ia juga mengajak untuk semua pihak mengambil peran dalam menyukseskan MP3 ( Majene pro aktif, profesional, dan produktif ).
Penulis : Rizaldy