Daftar kunjungan orang asing ke Kabupaten Polewali Mandar bertambah setelah dua warga Belanda, Jhos dan Gherrik berkunjung beberapa hari lalu. Sebelumnya, ada warga Malaysia yang survey potensi kakao dan warga Jepang yang mengunjungi obyek wisata pulau.
Jhos dan Gherrick yang baru pertama kali menginjakkan kaki ke Indonesia langsung menyambangi kabupaten Polman. Mereka adalah ahli koperasi.
Keberadaannya di Polman adalah untuk memberikan pemahaman terkait koperasi pertanian kepada 8 koperasi yang berada di 7 kecamatan Kabupaten Polewali Mandar. Koperasi tersebut adalah
1.Koperasi Serba Usaha (KSU) AMANAH Kecamatan Wonomulyo.
2.Koperasi Kakao Sejahtera Kecamatan Luyo
3.Koperasi Lita Pembolongan Kecamatan Tubbi Taramanu.
4.Koperasi Bina Agro Usaha Kakao Kecamatan Mapilli.
5.Koperasi Mitra Agribisnis Kakao Kecamatan Tapango.
6.Koperasi Amal Bakti Mandiri Kecamatan Anreapi.
7.Koperasi Siamasei Kecamatan Tinambung
8.Koperasi Poleondro Kecamatan Campalagian.
Dari tujuh kecamatan tempat koperasi berada, kunjungan dibagi dalam tiga tempat yakni untuk wilayah Luyo – Tutar ditempatkan di Desa Batupanga Da,ala Kecamatan Luyo, untuk wilayah Mapilli – Bulo ditempatkan di Anggar Saung Kakao Kecamatan Mapilli, wilayah Tapango – Anreapi – Tinambung ditempatkan di gudang Amanah.
Peserta yang menghadiri kunjungan ini sebanyak 30 orang per wilayah. Jadi total peseta sebanyak 90 orang.
Kedatangan warga Belanda ini merupakan Program Vredeseilanden Country Office (VECO) Indonesia dalam program Sustainable Agricultular Chain Development (SACD). Program ini adalah salah satu bentuk kerjasama VECO Indonesai dan PUSKOPTAN AMANAH yang difasilitasi Wahana Sukses Pertanian Terpandang (WASIAT).
Pelaku koperasi yang dikujungi ini diberi pemahaman tentang perkoperasian, memperbaiki organisasi maupun administrasi dan menjalankan tugas serta fungsi koperasi.
Kata Jhos dan Gherrik hal penting yang harus diketahui dalam berkoperasi ialah saling membantu satu sama lain menjadi koperasi yang lebih baik dan bekerja sama dalam memasarkan hasil koperasi.
Dalam kunjungan ini Jhos dan Gherrik mencicipi masakan khas mandar (Ande Pa’baca) dan (Kande-kande Mandar).
"Adat budaya Mandar luar biasa , kalau kita belum kumpul semua kita tidak boleh makan duluan, solidaritas tinggi," kata Jhos memuji kebiasaan orang Mandar sembari melanjutnya bahwa mereka akan melakukannya di Belanda.
Setelah hasil Ekplorasi dan sosialisasi berkoperasi selesai, Jhos dan Gherrik dan peserta sosialasasi berfoto bersama sebagai kenang-kenangan bahwa Jhos dan Gherrik pernah Berkunjung ke Indonesia khususnya Polewali Mandar Sulawesi Barat. (anca)