Dalam diskusi kami, lanjutnya, jangan-jangan ada pihak internal birokrasi yang ikut kerja proyek sehingga data itu tidak dibuka.
Sedangkan Muspida Mandadung yang juga peserta audiensi menyebutkan, dua poin yang diangkat merupakan aksi pencegahan dan satu-satunya lembaga yang dapat melakukan pencegahan adalah DPRD, sehingga sangat diharapkan perbincangan saat ini menjadi bahan penyampaian ke eksekutif.
“Yang menjadi topik pembicaraan itu terlepas dari siapa yang dipilih dan siapa yang memilih, ketika anggota DPRD ditetapkan maka wajib melayani rakyat,” ucap Muspida.
Senada dengan hal itu, Hence Demmabuttu yang juga peserta audiensi menuturkan, jika pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) dilaksanakan di gedung eksekutif, hal tersebut dapat memengaruhi wibawa anggota DPRD, sedangkan dalam proses mutasi jabatan sangat diharapkan ada produk hukum daerah yang dapat menjadi acuan bersama.
“Dalam perencanaan pembangunan kedepannya, tugu perjuangan Kabupaten Mamasa dapat dibangun agar generasi mengetahui bahwa Mamasa ini diperjuangkan, namun lebih baik jika wajah-wajah Eksponen yang hadir tidak ada yang terlibat mengerjakan,” harap Hence.
Dalam pantauan media, anggota DPRD yang menerima peserta audiens yakni, Muh. Sapri Malik dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Pelipus Pali’pangan dari Partai Demokrat, Reskianto dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Adrianus dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), H. Junuria dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Junaedi dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Reskianto selaku Ketua Komisi I DPRD Mamasa membeberkan, penyatuan persepsi untuk menyikapi setiap persoalan memang perlu menjadi tanggung jawab bersama.
“Soal bagaimana tercapai good government, merit sistem juga perlu lebih ditingkatkan dan didiskusikan bagaimana agar hal itu terwujud,” ungkap Reskianto.
Kedepannya, tambahnya, akan banyak agenda untuk bertemu dengan eksekutif sehingga keresahan-keresahan masyarakat yang diwakili kelompok eksponen tentunya akan menjadi bahan pembicaraan bersama-sama dengan eksekutif.
“Kami berharap kelompok Eksponen tidak meninggalkan kami kedepannya melainkan saling menguatkan dalam mendorong kemajuan di Kabupaten Mamasa,” imbuh Reskianto.