Majene, mandarnews.com – Lagi-lagi nelayan hilang menimpa warga Majene. Bahkan dalam waktu bersamaan terdapat empat warga yang hilang. Dua orang merupakan warga Desa Lalatedong dan dua warga Desa Totolisi, Kecamatan Sendana.
Dua nelayan Lalattedong yakni Saparuddin (32) dan Ardi (22). Sedangkan dua warga Totilisi yang dikabarkan hilang itu yakni Supardi (33) dan Muhammad Yusuf (35). Kabar hilangnya mereka diketahui setelah mereka tak pulang seperti biasanya. Keempat nelayan ini seperti biasanya berangkat melaut menjelang subuh. Dan pagi menjelang siang, baru mereka kembali ke daratan. Tapi pagi hingga siang, Ahad (17/9), mereka belum juga muncul.
Sekitar pukul 14.30 wita, Saparuddin nampak menepi di pantai Totolisi. Kabar munculnya Saparuddin segera tersiar. Ia mengaku mendapat pertolongan dari nelayan Totolisi sehingga bisa menepi. Ia pun menceriterakan peristiwa yang dialaminya di tengah laut.
“Sekitar jam 05.00 Wita subuh sayap kiri perahu saya patah dan di situlah saya mulai melawan ombak, mengimbangi perahu saya untuk menyelamatkan diri dan perahu saya. Tidak jauh dari tepi laut Desa Totolisi, bensin saya habis dan meminta bensin dari nelayan asal Totolisi yang saat itu juga melakukan pencarian nelayan hilang, dan akhirnya saya bisa menepi ke tepi pantai Desa Totolisi,” tutur Saparuddin.
Saparuddin, nelayan warga Lalattedong itu, selamat dan segera kembali ke keluarganya di Lalattedong. Lain halnya dengan nasib Ardi (22) yang juga nelayan warga Lalattedong. Hingga berita ini dimuat, Ardi belum di temukan dan warga Lalattedong masih melakukan pencarian.
Hampir bersamaan kemunculan Saparuddin, keluarga nelayan asal Totolisi mendapat kabar gembira. Supardi (33) dan Muhammad Yusuf (35) ditemukan. Menurut kabar yang diterima keluarga, keduanya diselamatkan oleh awak kapal Pelni. Keduanya telah berada di pelabuhan Pare-Pare.
“Kabar baik tersebut kami dapatkan dari salah satu awak kapal Pelni tujuan Pare-pare. Mereka ditemukan dalam keadaan selamat dan saat ini Supardi dan Yusuf sudah berada di Pare-Pare, meski demikian teman satu perahu Yusuf, Supardi dalam keadaan sakit dan sementara dalam perawatan tim medis Pelni,” tutur Asria, istri Yusuf.
Yusuf dan Supardi, berdua menggunakan satu perahu dalam melaut. Mereka menggunakan perahu katinting dalam melaut untuk menangkap cumi-cumi. Tapi mereka, hari ini, tidak seberuntung hari-hari sebelumnya.
Biasanya mereka sudah pulang ke daratan sekitar pukul 07 pagi. Namun hari itu, hingga siang hari mereka tak kunjung pulang sampai dikabarkan telah berada di Pare-Pare karena ditolong oleh awak kapal Pelni.
Dan sore tadi perahu mereka telah ditemukan dalam keadaan rusak padabagian sayap kanan. Sementara mesin katinting yang berjumlah dua unit juga berhasil diselamatkan.(haslan)