
Bupati Polewali Mandar, H. Samsul Mahmud, menerima rekomendasi nama calon Sekda dari Ketua Pansel, Muhammad Idris DP. (Sumber foto: Dinas Kominfo SP)
Polewali Mandar, mandarnews.com – Tiga nama calon Sekretaris Daerah (Sekda) akhirnya berhasil diterima oleh Bupati Polewali Mandar, H. Samsul Mahmud dari panitia seleksi (pansel) setelah melewati empat tahapan.
Adapun tiga nama tersebut adalah Dr. Hj. Agusnia Hasan Sulur, SP., M. Si; I Nengah Tri Sumadana, AP., M. Si; dan Nursaid, S. Sos.
Bupati Polewali Mandar, H. Samsul Mahmud, menyampaikan jika saat ini masih belum bisa menentukan siapa yang akan menduduki kursi Sekda karena masih kombinasi dengan Ketua Pansel.
“Tiga nama tersebut masih harus dipelajari, nanti disampaikan kepada publik,” ujar H. Samsul Mahmud kepada awak media di teras Kantor Bupati, Selasa (5/8/2025).
H. Samsul Mahmud mengaku belum sempat mempelajari tiga nama yang disodorkan tersebut karena masih banyak kegiatan, apalagi daftar tersebut baru diterima tadi.
Ketua Pansel Terbuka Jabatan Tinggi Pratama Sekda Polewali Mandar, Muhammad Idris DP, mengatakan kalau empat tahapan yang harus dilalui peserta meliputi penilaian rekam jejak, penyusunan makalah kepemimpinan, wawancara, dan asesmen.
“Penilaian rekam jejak mencakup komponen tingkat pendidikan, level pendidikan strukturalnya, lama kerja, jumlah OPD atau rotasi kerja yang pernah dilewati, termasuk di dalamnya rekam jejak mengenai kinerja selama yang bersangkutan berkarir sebagai ASN atau jabatan struktural,” kata Muhammad Idris via telepon.
Lalu, penyusunan makalah kepemimpinan. Makalah kepemimpinan ini bukan makalah ilmiah biasa, tapi makalah yang menunjukkan kapasitas peserta kalau jadi Sekda, bisa tidak menuangkan apa yang ada di pikiran mereka ke dalam tulisan.
“Karena banyak pemimpin yang, mohon maaf, bicara atau komentarnya sangat bagus, begitu dituangkan dalam sebuah naskah, dia jadi kesulitan. Itu tidak boleh terjadi pada Sekda,” sebut Muhammad Idris.
Selanjutnya, wawancara yang merupakan pendalaman substansi pemerintahan, termasuk di dalamnya aspek yang memungkinkan peserta bisa sukses sebagai Sekda.
“Terakhir, asesmen yang dibantu oleh Pusat Penilaian Kompetensi (Puspenkom) BKN. Puspenkom ini yang akhirnya melakukan penilaian tersendiri, melihat kepantasan peserta yang mencakup beberapa kompetensi, yaitu integritas, kerja sama komunikasi, pengembangan diri dan orang lain, pelayanan publik, bagaimana mencapai tujuan terbaik, dan sosio kultural,” ucap Muhammad Idris.
Setelah semuanya dilakukan, muncullah variasi nilai yang menghasilkan tiga nama yang tertinggi yang diserahkan pansel ke Bupati karena kewenangan memilih Sekda berada di tangan Bupati.
“Yang dilakukan oleh pansel adalah memberikan bahan untuk membantu penilaian yang objektif,” tutur Muhammad Idris.
Menanggapi namanya masuk dalam tiga besar calon Sekda Polewali Mandar, Nursaid pun mengungkapkan apresiasinya.
Menurut Nursaid, hasil yang diperoleh telah diproses melalui mekanisme seleksi yang ketat dan objektif sesuai dengan ketentuan yang berlaku oleh tim pansel yang berintegritas.
“Semua yang ikut seleksi terbuka ini adalah orang-orang terbaik yang punya kualifikasi dan kompetensi yang sangat memadai untuk ditetapkan menjadi Sekda,” tukas Nursaid.
Karena itu, tambahnya, apapun hasil akhirnya nanti, insya Allah bisa membawa kebaikan dan kemajuan bagi daerah Polewali Mandar.
Namun, jika diberi kesempatan menjadi Sekda Polewali Mandar, Nursaid membeberkan dirinya bakal fokus kepada reformasi birokrasi dan pengelolaan keuangan daerah.
“Karena ini yang akan berdampak pada kualitas pelayanan publik secara berkelanjutan,” imbuh Nursaid.
Walaupun ia mengaku tidak tahu secara detail kondisi saat ini, tapi yang pasti penilaian Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang didapatkan Polewali Mandar dari Badan Pemeriksa Keuangan adalah salah satu instrumen untuk menilai bahwa pengelolaan keuangan daerah masih belum optimal. (ilm)