Bendungan Kayuangin.
Majene, mandarnews.com – Bupati Majene, Fahmi Massiara menilai, Bendungan Kayuangin di Desa Kayuangin, Kecamatan Malunda, bukan penyebab banjir di tiga desa dan satu kelurahan di Malunda beberapa waktu lalu. Melainkan banjir musiman.
“Kalau kita dengarkan laporannya pak camat, memang banjirnya ini banjir puluhan tahun lalu dan langsung tiba-tiba muncul,” kata Fahmi, ketika menghadiri panen padi di Kelurahan Lamungan Batu, baru-baru ini.
- Baca kumpulan berita tentang :Â Banjir Malunda
Jadi Fahmi menegaskan, banjir yang merendam wilayah Malunda tidak ada kaitannya dengan pekerjaan bendungan.
“Kalau tidak ada yang roboh (bendungan) tidak ada masalah,” ucapnya.
Adapun masalah kajian teknisnya, itu merupakan kewenangan pihak balai di Mamuju. Pemda Majene hanya merupakan lokasi tempat pembangunan.
“Terkait amdal, mereka itu harus dikonfirmasi kenapa tidak melakukan kajian amdal. Memang harusnya begitu. Karena laporan yang masuk di daerah hanya sebatas koordinasi ke bagian irigasi PU Majene,” katanya.
Terkait Desa Bambangan yang paling terkena dampak adanya pembangunan bendungan sejak tahun 2013, lagi-lagi Fahmi menilai. Bukan karena Bendungan Kayuangin.
“Apakah pekerjaan Bendungan Kayuangin yang menjadi penyebab itu, saya kira bukan. bukan. Karena suda ada survei. Kan survei dulu, baru ditetapkan di sini harus dibangun. Adapun kajian amdal, saya kira urusannya itu (balai). Kenapa tidak dibuat amdal,” tandasnya.