Kepala BPJS Polewali Mandar, Hari Wibawa
Polewali, mandarnews.com – Sistem rujukan online program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) memasuki babak baru. Jika selama dua bulan belakangan masih dalam tahap uji coba, maka direncanakan sistem rujukan online bakal melalui fase transisi dan evaluasi selama sebulan yang dimulai November 2018 ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan Kesehatan Rujukan Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Budi Mohammad Arief dalam siaran persnya (Rabu, 31/10/2018).
“Hasil uji coba menunjukkan bahwa sistem aplikasi online yang selama ini digunakan seperti V-Care di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan V-Claim di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) berjalan dengan baik,” ujar Budi Mohammad Arief.
Ini dapat dilihat, lanjut Budi Mohammad Arief, dari FKTP yang semakin mudah dalam menentukan tujuan rujukan karena informasi jadwal praktek dokter spesialis/subspesialis yang lebih up to date serta terdapat tanggal pilihan berkunjung ke FKRTL.
“Hasil lain yang cukup memberikan dampak adalah terjadi pergeseran proporsi pelayanan yang biasanya menumpuk di rumah sakit kelas A dan kelas B, kini bergeser ke rumah sakit kelas C dan kelas D,” lanjut Budi Mohammad Arief.
Budi menambahkan, selama hasil uji coba ditemukan beberapa hal yang harus dibenahi bersama. Di antaranya penumpukan antrian pada beberapa rumah sakit kelas C dan D akibat masih ada rumah sakit yang tidak sesuai dalam menginput jadwal praktek dan kapasitas. Selain itu, masih ada ketidaksesuaian mapping fasilitas kesehatan serta adanya keluhan peserta yang muncul karena harus berpindah rumah sakit.
Menyikapi hal tersebut, Budi mengaku akan dilakukan evaluasi nasional mengenai uji coba sistem rujukan online yang nantinya melibatkan pemangku kepentingan yang terkait.
Senada dengan pernyataan tersebut, Kepala BPJS Cabang Polewali Mandar Hari Wibawa mengatakan, secara umum uji coba sistem rujukan online sudah baik di mana masyarakat terlayani dengan baik dan RS sudah lebih siap melayani, hanya hal ini perlu dijadikan sebagai kebiasaan.
“Keluhan mengenai sistem rujukan online terhitung rendah di Polman. Kita lihat hasilnya penggunaan V-Care di Puskesmas dan V-Claim di RS sudah mulai disiplin,” beber Hari Wibawa dalam jumpa pers yang dilaksanakan di Kantor BPJS Polewali Mandar, Kamis (1/11/2018).
Namun, tentu saja dalam penerapan sistem rujukan online tersebut terdapat beberapa tantangan. Seperti masih terdapatnya multitafsir terhadap regulasi terkait sistem rujukan online, masih adanya jarak antara standar kompetensi sesuai klasifikasi RS dengan pencapaian yang dimiliki RS sesuai kelasnya, ketersediaan jaringan komunikasi dan data yang belum merata, sistem pelayanan kesehatan yang belum terintegrasi antar fasilitas kesehatan, serta belum terbiasanya masyarakat terhadap konsep rujukan berbasis kompetensi.
Hari Wibawa juga mengungkapkan, di Polewali Mandar sendiri ada tiga puskesmas yang belum mempunyai jaringan komunikasi dan data, yaitu Puskesmas Bulo, Puskesmas Matangnga, dan Puskesmas Tutar. Jadi, pelayanannya masih manual.
Reporter : Ilma Amelia