Android telah mewarnai kehidupan manusia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Ponsel Android tidak pernah terlepas dari tangan setiap orang, mulai bangun pagi hingga larut malam. Ponsel menjelma benda yang tidak bisa lagi dijauhkan dari kehidupan manusia.
Kita bisa bayangkan, ketika telah memiliki Android, maka tidak akan bisa dipisahkan barang satu hari pun. Jika terbangun di pagi hari yang paling pertama anda cari adalah ponsel bukan? Hal ini menandakan bahwa kita sudah menyatu dengannya.
Teknologi telah berhasil menyulap penduduk bumi menjadi penghambanya. Di Kementerian Agama sendiri, penyuluh agama diwajibkan untuk memiliki ponsel Android, sebab laporannya dikirim melalui online.
Android yang berharga mahal hingga tiga jutaan rupiah bukan lagi menjadi kebutuhan, tetapi menjadi style yang hanya digunakan untuk foto, game, dan media sosial. Yang penting gaya, sebab Android yang mahal akan lebih mempertegas identitas penggunanya.
Modifikasi Game
Pengguna game semakin marak di kalangan anak anak dan orang dewasa. Bukan hanya bermain game biasa, tapi juga game online yang bisa menghubungkan siapa saja yang ada di dunia maya.
Para pengguna bisa membuat grup online di dunia maya tanpa saling kenal wajah, misalnya orang Sulawesi berkawan membuat grup game dengan orang Kalimantan dan bisa berkomunikasi langsung.
Misalnya memainkan game perang secara berkelompok, maka bisa saling berkomunikasi satu sama lain, menggunakan perangkat headset lebih bagus.
Anak sekolah seakan kehilangan arah, sebab sebagian besar siswa hanya berfokus pada game ketimbang pelajarannya.
Mulai dari pukul 20.00 hingga pukul 1.30 dini hari, kemudian mulai lagi jam 5.00 hingga pukul 7.00 pagi. Jika ada rencana berangkat ke sekolah sudah tentu akan terlambat. Setelah pelajaran dimulai pastinya akan mengantuk sebab energi telah banyak digunakan untuk game sepanjang malam.
Seharusnya memang, bagi anak yang baru duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), orang tua bisa membatasi dan mengawasi penggunaan ponsel, sebab jangan sampai ketidakpedulian kita akan mengarahkan generasi menjadi kecanduan ponsel.(*)