DPD II Partai Golkar Mamuju dan Majene sama-sama tidak yakin untuk bisa mencapai target Golkar di Sulbar yakni mendapatkan suara sebesar 50 persen dari jumlah pemilih.
Ungkapan realistis ini dikemukakan Ketua Golkar Mamuju dan Majene yang dikonfirmasi secara terpisah. Di Mamuju, Ketua Golkar Mamuju Suhardi Duka mengaku hanya bisa mendapatkan suara antara 20 hingga 30 persen.
"Secara realistis, kami menargetkan 12 kursi dari 35 kursi di DPRD Mamuju nanti. Kami tidak ingin memasang target yang muluk-muluk jika memang kenyataannya sulit direalisasikan," kata Bupati Mamuju ini, Selasa (9/9).
Suhardi menambahkan, pihaknya mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas. Meski jumlahnya tidak terlalu banyak, tapi yang betul-betul bisa menjadi anggota dewan mewakili Golkar adalah kader-kader berkualitas yang bisa diandalkan.
"Makanya, dalam menetapkan caleg kami memprioritaskan orang-orang yang populer, memang layak dipilih oleh rakyat," ungkap Suhardi.
Jika target Suhardi hanya 12 kursi dari 35 kursi, maka jumlah kursi Golkar menurun dibanding sebelumnya yakni 14 kursi dari 30 kursi yang ada di DPRD Mamuju.
Sedangkan Ketua Golkar Majene, Kalma Katta, Rabu (10/9), mengemukakan jika pihaknya hanya menargetkan meraih delapan kursi dari 25 kursi di DPRD Majene.
"Kami betul-betul tidak bisa memasang target muluk-muluk. Bayangkan ada 38 partai yang memperebutkan 25 kursi. Kami di Golkar hanya menargetkan satu kursi dari tiap kecamatan," ungkap Bupati Majene ini.
Jumlah kecamatan di Majene adalah delapan. Jika Kalma menargetkan satu kursi dari tiap kecamatan, maka jumlah kursi yang ditargetkan adalah delapan.
Padahal, beberapa waktu lalu, Ketua DPD I Golkar Sulbar Anwar Adnan Saleh telah menyatakan pihaknya menargetkan 50 persen suara di Sulbar.
Bahkan, Gubernur Sulbar tersebut, menjanjikan target tersebut langsung di hadapan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla ketika berkunjung ke Mamuju, Agustus lalu.
Mendengar janji Anwar tersebut, Kalla langsung memberikan acungan jempol karena target 50 persen adalah target tertinggi di Indonesia. Secara nasional, Golkar hanya menargetkan 30 persen.