Majene, mandarnews.com – Menindaklanjuti rekomendasi dari rembuk stunting yang digelar di ruang pola kantor bupati pada 5 November lalu, maka pada Jumat (10/11) pukul 14.00 s/d pukul 17.30 di ruang rapat wakil bupati dilakukan pembentukan gugus tugas 1000 hari pertama kehidupan (HPK).
Sebelum pembentukan gugus tugas, terlebih dahulu dilakukan penyajian materi yang dibawakan oleh Kepala Dinas Provinsi Sulawesi Barat, dr. H. Achmad Azis, M.Kes., dan kepala Bapeda Majene Andi Adlina Basharoe, SP., M.Si. yang memaparkan hasil pemetaan Konvergensi program sensitif dan program spesifik yang mendukung penurunan stunting dalam APBD 2018 dan rencana program tahun 2019 sesuai renja OPD.
Hadir dalam pertemuan, pimpinan OPD terkait, jajaran Bapeda, Jajaran Dinas Kesehatan, dan kementerian Agama.
Dalam pembentukan tim Gugus Tugas gerakan 1000 HPK sebagai implementasi Perpres No.42 tahun 2013 tentang gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi. Kepala Bapeda selaku Koord Tim dan KadIs Kesehatan selaku Sekretaris Tim.
Anggota Tim melibatkan OPD terkait, Perguruan Tinggi, TP PKK, Kementerian Agama, organisasi Profesi kesehatan, Unsur NU, Muhammadiyah, Perbankan, unsur Pers, Program pemberdayaan, dll.
Disepakati setelah Tim telah ditetapkan dengan SK Bupati maka akan di tindak lanjuti pertemuan Tim untuk menyusun Rencana Aksi Tahun 2019.
Pembentukan tim ini sebagai tindaklanjut keseriusan Pemda Majene dalam mengatasi stunting yang memposisikan Majene pada urutan nomor dua nasional setelahs salah satu kabupaten di NTT. Sebelumnya juga telah dilaksanakan rembuk dengan mendatangkan pemerintah kabupaten Banggai Sulawesi Tengah yang menjadi model nasional dalam hal penanggulangan stunting.
Penulis : Rizaldy